Adanya rencana pembongkaran untuk menjadi stasiun MRT membuat stadion sepi. Sejumlah toko yang ada di stadion sudah tutup. Masyarakat yang menyewa stadion pun jauh berkurang.
"Dulu, tiap hari ada pertandingan. Sekarang, satu dua pertandingan juga sudah baik. Hari ini saja belum ada," kata Kepala Unit Pengelola Stadion Lebak Bulus Suratmin saat ditemui di kantornya, Selasa (25/3/2014).
Ia menambahkan, begitu pun dengan nasib toko-toko di stadion. Penyewa tak berani karena takut sewaktu-waktu dibongkar. Menurutnya, kalaupun ada yang menyewa, paling untuk sebulan saja. Padahal, ada 62 pegawai non-PNS Unit Pengelola Stadion Lebak Bulus yang harus digaji dengan uang operasional tersebut.
Suratmin mengaku selama ini terpaksa mengambil dari uang kas untuk menutupi kekurangan tersebut. "Mudah-mudahan uang kas ini bisa cukup sampai Lebaran. Kalau perlu, sebelum itu, nasib stadion ini sudah jelas," katanya.
Kini hal yang dilakukannya hanya menunggu dan menunggu kapan kepastian pembongkaran itu datang. Pesangon 62 pegawainya juga sudah diajukan ke Dispora DKI Jakarta sejak tahun lalu. Ia juga berharap pemerintah benar-benar mengganti stadion ini yang sudah berdiri sejak 1978 ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.