Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kalau Jadi Gubernur, Gue Pecat Wiriyatmoko!

Kompas.com - 26/03/2014, 10:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kecewa dengan sikap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Wiriyatmoko yang kembali menghambat birokrasi sumbangan bus oleh perusahaan swasta. Menurut dia, seharusnya jika ada perusahaan yang menyumbang bus, sumbangan tersebut langsung diterima tanpa dikenakan birokrasi yang berbelit.
 
"Saya bilang kecewa sekali sama sikap Anda (Wiriyatmoko). Kalau jadi gubernur, gue copot Wiriyatmoko dari Plt Sekda dan Asisten Pembangunan (Asbang)," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (25/3/2014).
 
Basuki mengatakan, ia telah merekomendasi usulannya tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, ia belum mendapat respons. Basuki menyadari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI tidak dapat membuat sebuah kebijakan dan tidak dapat mencopot jabatan para pejabat DKI. Hasrat terpendamnya itu baru dapat terlaksana jika Basuki telah menjabat sebagai gubernur DKI.

Kekecewaannya kepada Wiriyatmoko disebabkan pada pertemuan pertama antara Pemprov DKI dan tiga perusahaan penyumbang bus. Basuki menjanjikan sumbangan dapat diterima dalam waktu beberapa hari saja. Karena tiga perusahaan yang terdiri dari PT Telekomunikasi Seluler Indonesia, PT Rodamas, dan PT Ti-Phone Mobile Indonesia telah menyumbang 30 unit bus sejak enam hingga delapan bulan yang lalu. 

Di dalam nota dinas, Wiriyatmoko menyampaikan tindak lanjut kesepakatan bersama penyediaan unit bus transjakarta oleh pihak ketiga (perusahaan swasta). Disebutkan, pajak reklame yang harus dibayar perusahaan mencapai Rp 346.750.000 per tahun. Basuki terkejut melihat nilai pajak yang fantastis dikenakan pada tiga perusahaan tersebut.

Emosinya semakin meluap mengetahui Plt Sekda sedang memproses surat verbal kepada Kemendagri. Ia mengatakan, proses yang rumit itu mempersulit dan memperpanjang waktu bus sumbangan diterima oleh Pemprov DKI. Menurut Basuki, banyak "jebakan batman" dalam nota dinas yang diberikan Plt Sekda kepadanya.

Basuki pun menuliskan memo di surat Plt Sekda itu. "Kepada saudara Plt Sekda, kalau begitu tegakkan seluruh Perda. Bus-bus di Jakarta yang pakai solar buang ke laut saja". (Baca: Surat Basuki untuk Plt Sekda: Bus-bus Pakai Solar Buang ke Laut Saja!)

Wiriyatmoko merupakan pejabat DKI yang merupakan salah satu kandidat calon Sekda DKI. Jika Basuki menjadi gubernur menggantikan Jokowi yang mencalonkan diri sebagai presiden RI, ia tak akan memilih Wiriyatmoko untuk mendampinginya bekerja membangun Jakarta.

"Enggak bakalan maulah gue punya Sekda kayak begitu. Semua orang di Jakarta, siapa sih yang enggak kenal Pak Wiriyatmoko, dia hubungannya kuat sama orang-orang properti, makanya aku udah marah banget, langsung pecat saja," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com