Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Tawuran, Diusulkan Bangun Rusun di Johar Baru

Kompas.com - 27/03/2014, 07:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tawuran antarwarga di Johar Baru, Senen, Jakarta Pusat, kerap terulang. Sosiolog mengusulkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk membangun rumah susun di kawasan tersebut.

"Pembangunan hunian vertikal merupakan solusi untuk mengatasi masalah di Johar Baru. Bisa dibangun 20-40 lantai," kata sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Musni Umar, seusai memediasi pertemuan antara perwakilan warga Johar Baru dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota Jakarta, Kamis (26/3/2014).

Musni mengatakan, sering terjadinya tawuran di kawasan tersebut disebabkan terlalu padatnya penduduk di kawasan tersebut. Menurutnya, setiap satu meter persegi tanah yang berada di kawasan tersebut dihuni oleh sekitar 17 orang. Karena itulah, kata Musni, pembangunan rumah susun merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Jika nantinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyetujui usulan tersebut, kata Musni, permukiman-permukiman liar yang ada di pinggiran Kali Sentiong juga dapat dibebaskan.

"Wagub sudah menugaskan kepada camat dan lurah untuk mengoordinasikannya kepada masyarakat. Sebagai sosiolog, saya juga akan ikut membantu," ujar Musni.

Tawuran menjadi hal yang biasa terjadi di Johar Baru. Tawuran bahkan pernah menyebabkan terjadinya kebakaran. Hal itu terjadi dalam tawuran antarwarga RW 1 dan RW 4 pada November 2013. Saat itu, warga tidak hanya saling lempar batu, tetapi juga saling lempar petasan.

Petasan yang meledak kemudian mengenai bensin eceran dan kemudian mengenai dua rumah. Akibatnya, dua rumah itu hangus terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Jadi Barometer Politik Nasional, Bawaslu Sebut Beban Pengawasan Pilkada DKI Lebih Berat

Jakarta Jadi Barometer Politik Nasional, Bawaslu Sebut Beban Pengawasan Pilkada DKI Lebih Berat

Megapolitan
Temukan Mayat Dalam Toren, Warga Pondok Aren Awalnya Keluhkan Air Bau Bangkai

Temukan Mayat Dalam Toren, Warga Pondok Aren Awalnya Keluhkan Air Bau Bangkai

Megapolitan
PAN, PSI, Golkar, dan Demokrat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024, Calon Masih Dirahasiakan

PAN, PSI, Golkar, dan Demokrat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024, Calon Masih Dirahasiakan

Megapolitan
Penjambret iPhone 15 di Depan Hotel Pullman Ditangkap, Ternyata Sudah Beraksi 12 Kali

Penjambret iPhone 15 di Depan Hotel Pullman Ditangkap, Ternyata Sudah Beraksi 12 Kali

Megapolitan
Gembok Rumah Warga Terpaksa Dibobol Damkar Saat Padamkan Kebakaran Pasar Poncol Senen

Gembok Rumah Warga Terpaksa Dibobol Damkar Saat Padamkan Kebakaran Pasar Poncol Senen

Megapolitan
Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Megapolitan
Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Megapolitan
Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Megapolitan
Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Megapolitan
FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

Megapolitan
Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Megapolitan
Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Megapolitan
3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Megapolitan
Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com