"Saya enggak ngerti politik terus terang saya buta," ujar salah satu warga binaan yang menolak disebutkan namanya, kepada wartawan, Jumat (28/3/2014).
Selain itu, ia juga tidak mengenal baik siapa saja kader-kader dalam pileg. Namun, ia menyatakan ingin mencari pemimpin yang mengerti hukum. "Saya mau milih pemimpin yang mengerti hukum," ujarnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur, Nurdin, mengakui pihaknya berupaya memberikan pemahaman mengenai pemilu legislatif yang akan digelar pada 9 April 2014. Dia menyatakan, respon warga binaan sudah cukup positif.
"Sangat antusias, yang awalnya mereka tidak paham dengan kondisi pemilu 9 April," ujar Nurdin.
Pihak KPU, bekerja sama dengan KPU DKI melakukan sosialisasi pemilu legislatif terhadap para penghuni rutan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pihak KPU menjelaskan mengenai surat yang terdiri dari tiga jenis, yakni untuk pemilihan DPD, DPRD, dan DPRI.
Selain itu, warga binaan diberikan pemahaman mengenai cara mencoblos dan bagaimana memasukan tiga jenis surat suara itu pada kotak suara yang benar. Penghuni rutan ini juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya pemilu dan hak mereka untuk menggunakan suara dalam pemilu.
Kepala Rutan Pondok Bambu, Sri Susilarti, mengatakan, pihaknya juga akan mensosialisasikan kepada warga binaan tentang mekanisme pencoblosan. Pihaknya menjamin warga tidak diarahkan untuk memiliih caleg tertentu.
Warga binaan menurutnya dapat mengetahui informasi politik melalui televisi dan bacaan yang tersedia di dalam rutan. Terdapat 1.033 warga binaan di Rutan Pondok Bambu yang dapat menggunakan hak pilihnya.
"Kami ada 6 blok, masing-masing ada TV. Mereka bisa nonton. Dan kami juga memiliki perpustakaan dan ada korannya. (Tetapi) internet enggak ada," ujar Sri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.