Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Tak Sarankan Iqbal Tinggal bersama Ibunya

Kompas.com - 02/04/2014, 13:02 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Dokter Dewi Iriani, dokter spesialis anak yang menangani Iqbal (3,5), mengatakan, setelah keluar dari perawatan di rumah sakit, Iqbal tetap dalam pengawasan atau diurus oleh negara sebab kondisi orangtua dan keluarga Iqbal saat ini lemah.

Hal tersebut, kata Dewi, sudah tim dokter konsultasikan kepada Komnas PA ataupun KPAI mengenai siapa nantinya yang akan mengurus Iqbal.

"Kita tidak akan melepas Iqbal," ujar Dewi kepada Kompas.com, Rabu (2/4/2014).

Menurutnya, Iqbal harus diurus negara ataupun orangtua asuh, yang bisa, meskipun peran orangtua dan keluarga sangat penting dalam mengasuh dan mendampingi Iqbal. Dewi juga mengatakan, ibu kandung Iqbal, Iis Novianti (30), sedikit mengalami keterlambatan dalam berpikir.

"Hal tersebut bisa kita lihat, kenapa selama ini dia membiarkan anaknya seperti itu. Takutnya nanti setelah dikembalikan lagi ke ibunya hal yang sama terjadi lagi," ucap Dewi.

Bila Iqbal diserahkan kepada keluarga, menurut Dewi, hal itu kurang efektif. Sebab, saat ini, paman atau bibi Iqbal juga memiliki keluarga masing-masing. Dipastikan, mereka akan kesulitan melakukan pendampingan intensif mengingat kondisi psikis Iqbal yang sangat terganggu dan sangat butuh pendampingan ekstra.

"Meskipun dari pihak keluarga mengatakan sanggup untuk merawat Iqbal, pasti akan ada kasih sayang yang berbeda nantinya. Ketika Iqbal kembali merasakan adanya perbedaan tersebut, psikisnya akan sulit untuk disembuhkan," ujarnya.

"Ya, bisa dengan orangtua asuh, yang memang tidak punya anak, atau orangtua yang memiliki anak sudah besar semua, kalau diasuh di panti asuhan juga pengawasan dan pendampingan masih kurang," ujar Dewi.

Hal tersebut juga diamini oleh pemerhati anak dan psikolog anak, Seto Mulyadi. Menurutnya, setelah keluar dari perawatan di rumah sakit, Iqbal memang membutuhkan pendamping yang mencurahkan kasih sayang kepada Iqbal.

"Selama ini dia belum bisa merasakan bagaimana itu kasih sayang," ujar Kak Seto, sapaan akrab Seto Mulyadi.

Seto menuturkan, sejumlah pihak seperti Komnas PA ataupun KPAI akan terus melakukan pendampingan terhadap Iqbal. Menurutnya, Iqbal harus tetap selalu dalam pengawasan dan pendampingan yang mencurahkan kasih sayang untuknya.

Seto juga mengingatkan, sebenarnya masih banyak ribuan Iqbal lainnya di luar sana. Kejadian Iqbal menjadi sindiran kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap perlindungan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com