Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasaran, Kadisdik DKI Cari Tahu Sekolah yang Ada "Cabe-cabean"

Kompas.com - 03/04/2014, 09:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Lasro Marbun mengaku tidak mengetahui adanya "cabe-cabean". Dia baru terkejut ketika mengetahui "cabe-cabean" merupakan anak-anak di bawah umur yang menjual diri, bahkan ada yang masih sekolah.
 
"Masa sih? Saya baru dengar istilah 'cabe-cabean'. Kalau memang benar ada laporan itu, saya cari tahu sekolah mana saja yang punya anak didik seperti itu," kata Lasro kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2014). 
 
Menurut dia, di dalam kegiatan belajar mengajar, tidak hanya pelajaran formal yang penting diberikan kepada peserta didik, tetapi juga pendidikan moral dan agama sama pentingnya ditanamkan kepada peserta didik mulai dari usia dini.

Pembelajaran ini merupakan tugas dan tanggung jawab orangtua serta guru. Orangtua, kata dia, wajib membimbing anak-anak dari rumah dan lingkungan. Sebab, pergaulan sekitar berpengaruh kepada gaya hidup peserta didik.

Kemudian, di sekolah, Lasro mengingatkan kepada seluruh guru untuk melaksanakan instruksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yakni menyerukan semboyan kebangsaan sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, misalnya "Indonesia Merdeka" atau semboyan lainnya. Lasro meyakini cara tersebut dapat menumbuhkan semangat kebangsaan di dalam diri peserta didik maupun memperkokoh jati diri.

"Saya bilang ke teman-teman pendidik, kalau kita ini tidak melulu mengejar prestasi dan materi. Kita harus bisa menjadi contoh peserta didik karena mereka haus akan idola dan sosok panutan. Upaya itu harus dapat dimulai dari kita, dari kepala dinas," kata Lasro.

Selanjutnya, ia mengimbau kepada para orangtua murid untuk terus mengawasi dan memonitor penggunaan handphone anak-anaknya. Seiring kemajuan teknologi yang pesat, anak-anak dengan mudah mengakses berbagai situs melalui handphone mereka. Jangan sampai, mereka mengakses situs yang tidak sesuai dengan usia mereka.

Dengan adanya fenomena "cabe-cabean" ini, ia tidak akan membuat kebijakan baru dengan menambah waktu dan jam pelajaran agama. Hanya, peran orangtua dan guru sebagai orangtua di sekolah harus ditingkatkan. Apabila nantinya ia telah mengetahui sekolah-sekolah mana saja yang peserta didiknya menjadi "cabe-cabean", ia akan melakukan pendekatan moral terlebih dahulu kepada sang peserta didik tersebut.

"Kalau memang sudah ada bukti dan memang kelakuannya cenderung parah, ya sudah tidak ada ampun lagi. Jangan sampai pendidikan kita dibangun dengan kompetensi dan moral seburuk itu," ujar Lasro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com