Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2014, 06:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 19,4 persen Kartu Jakarta Pintar (KJP) terindikasi tidak tepat sasaran. Akan ada verifikasi dan pendataan ulang bagi para penerima KJP dengan perubahan pelaksana verifikasi.

"Kami sudah kumpulkan kepala bidang untuk merealisasi rencana verifikasi ulang itu," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun, Jumat (11/4/2014). Dulu, kata dia, verifikasi dilakukan oleh kepala seksi dinas pendidikan di tingkat kecamatan.

"Tidak benar itu karena tidak dekat dengan peserta didik," kata Lasro. Ke depan, ujar dia, verifikasi akan dilakukan oleh sekolah yang jelas berhubungan langsung dengan para siswa.

Minimnya kepala seksi yang menangani verifikasi, ujar Lasro, merupakan penyebab sebagian KJP tidak tepat sasaran. Dia menyebutkan, hanya ada 88 kepala seksi untuk menangani 612.000 siswa dari 3.279 sekolah negeri dan 7.108 sekolah swasta di DKI Jakarta.

Menurut Lasro, apabila verifikasi dilakukan oleh sekolah, pengawasan akan lebih mudah. Mantan Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) itu mengatakan, guru serta kepala sekolah memiliki cukup waktu luang untuk melakukan verifikasi pendataan KJP seusai mengajar.

Lasro pun berpendapat para guru dan kepala sekolah adalah orang-orang yang paling mengenal para siswanya, termasuk siapa yang layak menerima KJP dan mana yang tidak. "Misalnya guru itu mengajar matematika dari pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB, maka dia punya waktu lowong sampai pukul 15.00 WIB dan bisa digunakan memantau verifikasi faktual untuk KJP."

Terkait temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) soal KJP yang salah sasaran, Lasro menginstruksikan para kepala bidang di instansinya ke lembaga swadaya masyarakat itu untuk mengambil data tersebut. 

Menurut Lasro, data dari ICW akan membantu perbaikan pendataan data penerima KJP. Dinas DKI Jakarta juga bekerja sama dengan lembaga lain, termasuk Ombudsman, untuk memperbaiki data penerima KJP. Semua upaya ini, kata dia, semata untuk meminimalkan penyalahgunaan biaya operasional pendidikan, KJP, dan anggaran instansinya.

"Saya (juga) akan laporkan ke Pak Gubernur, sesuai dengan yang dilansir teman-teman media yang menyatakan bahwa penerima KJP ada yang titipan. Karena memang bagusnya verifikasi melalui jalur sekolah," kata Lasro.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com