Pantauan Kompas.com, kondisi kali dangkal dan dipenuhi sampah. Aliran air pun tidak terlihat mengalir. hal tersebut membuat warga khawatir banjir akan kembali melanda kawasan yang baru saja memiliki kampung deret.
Adi (48), salah satu warga, mengatakan, kondisi kali memprihatinkan. "Tahu nih, kalinya seperti ini (dangkal). Mana banyak sampah. Kalau hujan, pasti banjir," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (5/5/2014).
Adi mengatakan, normalisasi tak dilakukan sepenuhnya. Pemprov hanya mengeruk sisi kali yang masuk ke dalam Kelurahan Semper Barat. Sementara, sisi kali yang masuk ke Kelurahan Sukapura terbengkalai.
Hal senada diungkapkan Senja, Ketua RT 01/10 Semper Barat. Ia khawatir kondisi kali saat ini menyebabkan genangan air hingga setengah meter ketika hujan. Oleh sebab itu, ia bersama warganya sering melakukan kerja bakti membersihkan kali tersebut. Namun warga mengaku kesulitan menghadapi ketebalan lumpur di kali tersebut.
"Sebenarnya untuk membersihkan kali Gubuk Genteng harus pake pengeruk lumpur untuk mengeruk lumpur yang ada di Kali tersebut," ujar Senja.
Sementara itu, Lurah Semper Barat, M. Iqbal, menjelaskan, salah satu anak kali Cakung Lama sepanjang 600 meter pernah dikeruk. "Tahun lalu sudah dilakukan pengerukan, namun memang masih ada 400 meter lagi yang belum dikeruk, dan kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah," jelas Iqbal.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Air, Wagiman Silalahi, mengatakan, pihaknya sudah melakukan normalisasi sejak tahun 2013. Kendala dari normalisasi tersebut, kata Wagiman, adalah butuhnya pembebasan lahan terlebih dahulu untuk melakukan pengalihan fungsi kali tersebut.
"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan camat terkait," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.