Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harga Bus Gandeng Scania

Kompas.com - 08/05/2014, 20:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT United Tractors (ATPM bus Scania) Loudy I Ellias mengatakan, pihaknya telah mendaftarkan bus gandeng Scania ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), sebagai persyaratan mengikuti lelang melalui e-catalogue.

"Harganya Rp 5,8 miliar per unit. Sekarang sudah masuk, saat ini sedang diproses LKPP," kata Loudy di sela-sela acara demo bus Scania di Monas, Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Loudy menjelaskan, bus gandeng Scania sangat ramah lingkungan karena menggunakan mesin berbahan bakar gas yang dirakit dengan teknologi ramah lingkungan. Selain itu, bus tersebut menggunakan suspensi udara yang dikendalikan secara elektronik.

"Bus gandeng ini juga punya daya tahan tinggi karena karoseri dari aluminium yang anti-korosi. Selain itu, nyaman karena menggunakan teknologi electronic brake system (EBS), yang tingkat pengeremannya maksimal dibandingkan sistem konvensional," ujar Loudy.

Bus gandeng Scania yang dijajal pada Kamis pagi adalah bus yang menggunakan bahan bakar gas berstandar Euro VI, berkapasitas 140 orang (42 tempat duduk), dan tinggi lantainya telah menyamai tinggi selter bus transjakarta.

Harga bus keluaran Scania itu lebih mahal dibandingkan bus-bus transjakarta yang didatangkan dari China pada Januari 2014 lalu. Menurut catatan Kompas.com, harga satu unit bus asal China adalah Rp 3,7 miliar. Jadi selisih antara bus produk negara Skandivia itu dengan bus dari China adalah Rp 2,1 miliar.

Namun seperti diketahui bus-bus yang didatangkan terdahulu itu kini bermasalah. Ada beberapa komponen bus yang tidak layak, seperti berkarat, pintu yang tidak berfungsi normal, fanbelt AC yang kendur dan sebagainya. Kasus ini pun sudah dalam penyelidikan Kejaksaan Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com