Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Arisan Sosialita Tugasnya Tagih Setoran

Kompas.com - 21/05/2014, 10:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Bandar arisan sosialita adalah posisi terpenting di setiap kelompok arisan kaum ibu superkaya. Tugas bandar ini bermacam-macam, mulai dari mengurus tempat arisan, mengirim undangan, hingga yang terpenting adalah menagih uang setoran arisan.

Urusan menagih setoran arisan itu tak mudah karena tidak selalu lancar. Makanya, setiap bandar punya berbagai trik jitu untuk memudahkan tugasnya.

Joy Roesma dan Nadia Mulya menceritakan sepak terjang bandar arisan sosialita ini dalam bukunya berjudul Kocok! the Untold Stories of Arisan Ladies and Socialites.

Marisa Tumbuan adalah salah satunya, seorang master of ceremony (MC) di setiap acara brand ternama di Jakarta yang kini tengah menjajal usaha sepatunya bermerek Irrestible. Marisa juga istri dari disc jockey (DJ) Ai Tambunan.

Marisa kini menjadi bandar dua kelompok arisan. Urusan tagih-menagih uang setoran arisan ini ia lakukan melalui grup BlackBerry Messenger (BBM).

Satu minggu sebelum arisan jatuh tempo, Marisa sudah mulai menyapa di grup BBM. "Saya selalu menyapa dengan kata-kata mutiara yang manis," urai Marisa.

Selanjutnya, Marisa tinggal memainkan triknya. "Saya akan cantumkan nama anggota arisan yang sudah membayar. Otomatis yang belum membayar uang arisan jadi tidak enak hati karena ketahuan oleh anggota lainnya," kata Marisa.

Dengan trik ini, Marisa mengaku bahwa sekitar 90 persen peserta arisan sudah membayar sebelum arisan dimulai.

Peluncuran produk

Berbeda halnya dengan Renita Indriani, bandar kelompok arisan sosialita lainnya. Renita lebih memilih menagih peserta arisan satu per satu. Renita kini menjadi bandar tujuh kelompok arisan.

Artinya, setiap hari ada saja peserta arisan yang ditelepon atau dihubungi Renita. Kendati demikian, cara ini yang dinilai Renita paling fektif.

"Karakter orang kan berbeda-beda. Bisa saja ada yang tersinggung karena aib belum nyetor uang arisan ketahuan anggota lainnya," kata Renita.

Tak hanya itu, setiap menagih uang setoran arisan, Renita selalu memulainya dengan basa-basi. Misalnya, ia selalu membuka percakapan dengan panggilan yang begitu manis, seperti "darling" atau "cyin".

"Untungnya saya senang bergaul sehingga dengan membandari tujuh arisan, saya jadi kenal dekat dengan mereka dan jaringan pun semakin luas. Kegiatan ini jadi tak terasa karena saya menyenanginya," aku Renita.

Namun, ternyata berkah datang sendiri dari kesukaannya jadi bandar kelompok arisan. Nama Renita jadi terkenal di level perusahaan. Dia dianggap mampu mengumpulkan massa. Oleh karena itu, order untuk mendatangkan massa saat ada peluncuran produk pun kerap datang ke Renita. Saat itu pula dia kerap ketiban rezeki mendapat voucer dari brand ternama atau produk-produk kecantikan secara lengkap.

Baik Marisa maupun Renita sama-sama mengakui, walau peserta arisan berduit, ada saja yang sulit mengeluarkan uang. Itulah yang jadi duka para bandar kelompok arisan. (ote)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com