Seperti diberitakan sebelumnya, rumah keluarga Julius diserang kemudian dirusak sekelompok orang ketika sedang mengadakan ibadah doa rosario, Kamis (29/5/2014). Serangan itu terjadi dua kali, yakni pada pukul 20.30 WIB dan 21.20 WIB.
Keluarga Keraton yang datang ke lokasi yakni Permaisuri Sultan Hamengku Buwono X GKR Hemas, Gusti Prabukusumo, dan Wakil Bupati Sleman Yuni Setia Rahayu.
Sesampai di lokasi, rombongan lantas menemui Julius yang sedang duduk di teras dalam keadaan kepala sobek dan kaus penuh darah. Rombongan Keraton kemudian menanyakan kronologi Julius dan wartawan Kompas TV Michael Ariawan yang juga menjadi korban penganiayaan.
Pada kesempatan itu, GKR Hemas meminta agar pihak kepolisian segera menindak tegas para penyerang. "Orang beribadah masa diserang? Itu sudah menyalahi atauran. Ibadah itu kan hak," kata GKR Hemas di rumah Julius.
Dia menegaskan, undang-undang di Indonesia melindungi warganya untuk beribadah. Karena itu, lanjut Hemas, masyarakat tidak boleh melarang apalagi main hakim sendiri terhadap orang-orang yang sedang beribadah.
"Tidak ada yang boleh main hakim sendiri. Polisi harus menangkap para pelaku," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.