Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Blok III Bebas Sewa Kios di Blok V sampai September 2014

Kompas.com - 05/06/2014, 08:59 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai 1 Juni, pedagang Pasar Senen Blok III di tempat penampungan sementara (TPS) Blok V akan dibebaskan biaya sewa selama tiga bulan ke depan. Hal ini diberikan khusus kepada pedagang Blok III yang berjualan di bahu jalan dan masih menunggu pembangunan TPS di Blok III.

"Untuk TPS yang akan dibangun di Blok III itu sementara pedagangnya kita kasih lokasi Blok V selama tiga bulan," kata Kepala Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun kepada Kompas.com, Kamis (5/6/2014).

Agus mengatakan, pada 22 Mei 2014 kemarin, telah disosialisasikan kepada para pedagang untuk menempati TPS yang diundi pada awal Mei lalu. Padahal, sebelum tanggal 22 itu, kata Agus, pedagang sudah bisa menempati kios, tetapi kebanyakan pedagang berjualan di bahu jalan.

Agus mengaku telah melakukan penertiban pedagang di bahu jalan atas kerja sama pemerintah dengan PD Pasar Jaya. Kini, lanjutnya, bahu jalan sudah bersih dari pedagang. Pembersihan ini dimulai dari 22 Mei hingga 1 Juni 2014, dan saat ini semua pedagang sudah masuk ke TPS.

"Semua sudah masuk dijadwal pada 1 Juni 2014, September ini penampungan akan selesai," ujar Agus.

Agus mengatakan, tiga bulan ini akan diberikan sewa gratis kepada pedagang untuk menunggu pembangunan TPS permanen di area Blok III. Para pedagang yang direlokasi, kata dia, tidak dikenakan biaya retribusi harian. Namun, akan dikenakan biaya penggunaan listrik sesuai dengan pemakaian listrik di kios mereka.

Agus mengungkapkan, awalnya Blok V akan ditempati sementara oleh pedagang Blok VI, tetapi belum terealisasi karena PD Pasar Jaya masih memfokuskan diri ke Blok III. Nantinya, TPS permanen di Blok III akan digunakan pedagang selama lebih kurang tiga tahun, menunggu selesainya renovasi total gedung Blok III.

Gedung Pasar Senen Blok III akan diratakan dengan tanah, kemudian akan mulai dibangun gedung baru dengan desain modern. Pasar Senen rencananya dibangun menjadi empat lantai lengkap dengan basemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com