Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Senen Berebut Lapak di Jalan Raya

Kompas.com - 16/05/2014, 07:36 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Dampak kebakaran Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (25/4/2014) lalu, menimbulkan masalah baru. Pedagang Blok III menyebut lapak yang disediakan Pemprov DKI Jakarta untuk mereka di sepanjang Jalan Raya Pasar Senen diserobot oleh pedagang lain yang berasal dari Blok I dan II.

"Itu ada pedagang Matahari di sini juga. Padahal, kios mereka (di dalam) baik saja," ujar Ida, pedagang celana panjang di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2014) petang.

Pedagang Matahari adalah para pedagang di Blok I dan II Pasar Senen, sedangkan pedagang Ramayana adalah para pedagang Blok III yang mengalami kebakaran.

Pedagang Blok II, kata Ida, sering mendapat teguran dari pedagang Blok III. Namun, mereka selalu memberikan alasan bahwa pedagang Blok III membuat barang dagangan mereka tak laku karena menggelar lapak di jalan raya.

Menurut Ida, PD Pasar Jaya sudah mengimbau mereka untuk pindah dari tepi jalan tersebut. Namun, kepada pihak PD Pasar Jaya, Camat Senen, dan Lurah Senen, nonpedagang Blok III mengaku sebagai korban kebakaran.

Ila, pedagang jaket, juga mengatakan hal senada. Menurut dia, cukup banyak pedagang Blok II mengaku sebagai korban kebakaran kepada para pembeli atau pejabat yang sedang meninjau lokasi kebakaran.

"Waktu itu ada yang mengaku Blok III, padahal saya tahu dia bukan di Blok III," kata Ila sambil melayani pembeli.

Ila mengatakan, pedagang di Blok III sudah saling mengenal satu sama lain. Mereka juga mengetahui siapa saja pedagang Blok III selama ini. Munculnya wajah baru di antara mereka jelas dianggap pedagang Blok II.

Menanggapi hal itu, Manajer Pasar Senen Blok III Royani mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah untuk menggusur pedagang Blok I dan II yang berjualan di tepi jalan. Dia juga meminta pihak pengelola gedung Blok I dan II ikut berkoordinasi untuk memindahkan pedagangnya kembali ke kios mereka.

"Sudah bilang pak wali kota, kita sikat saja yang Blok I dan II. Besok kita akan rapat lagi dengan pihak gedung Blok I dan II," ujar Royani saat dihubungi, Kamis malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com