Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembebasan Lahan Sodetan Ciliwung-KBT, Warga Bidaracina Minta Ganti Untung

Kompas.com - 06/06/2014, 05:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan sodetan Ciliwung-KBT akan melalui tahapan pembebasan lahan. Permukiman warga di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, pun harus dibebaskan untuk pembangunan jalur inlet sodetan ini. Warga meminta ganti untung.

Ketua RW 14, Kelurahan Bidaracina, Budi Ahadiyat, mengaku sejauh ini warga di kawasannya menyetujui pembebasan lahan tersebut. Namun, Budi mengungkapkan, warga berharap pemerintah dapat memberikan ganti untung yang sesuai dengan bangunan tempat tinggal mereka.

"Kalau di warga saya, setuju-setuju saja. Tetapi, harapan warga, kami bisa mendapatkan ganti untung yang sesuai," kata Budi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/6/2014) malam. Warga berharap, sebut Budi, bisa mendapakan ganti untung hingga tiga kali nilai jual obyek pajak (NJOP) di kawasan tersebut.

Menurut Budi, NJOP di wilayah tersebut saat ini sekitar Rp 2,9 juta per meter persegi. Dia menyebutkan saat ini ada 40 sampai 50 bangunan milik warga yang akan digusur. Meski demikian, ujar dia, belum ada pembicaraan antara warga dengan pemerintah soal ganti rugi bangunan. "Ini masih proses inventarisasi dulu yang melibatkan Dinas Perumahan (DKI)," ujar Budi.

Sementara itu, kekhawatiran datang dari warga di RW lain di kawasan tersebut. "Kami hanya khawatir pemerintah membeli tanah warga kami dengan harga murah. Dari mana lagi nanti warga bisa membeli rumah sebagai gantinya," ujar Ketua RW 04 di Bidaracina, Galuh Radiyah.

Pembebasan tanah dalam proyek sodetan tersebut akan ditangani oleh pihak Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Pemerintah Kota Jakarta Timur dan Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek ini digarap oleh PT Wijaya Karya.

Dihubungi terpisah, Manajer Proyek PT Wijaya Karya, Ismu Sutopo, mengatakan, dia belum tahu lokasi mana saja yang akan dibebaskan. "Pembebasan itu pasti ada, baik di sisi inlet maupun outlet-nya. Cuma yang tahu persis itu nanti dari panitianya (P2T)."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com