Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Ada EO yang Dipalak Pejabat, Laporkan ke Saya!

Kompas.com - 09/06/2014, 18:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyarankan agar event organizer (EO) melapor langsung kepadanya bila ada oknum pejabat yang melakukan pungutan liar dalam proses perizinan penyelenggaraan sebuah kegiatan.

Hal itu disampaikannya dalam menanggapi keputusan panitia Festival Ennichisai di Little Tokyo, Blok M Square, Jakarta Selatan, yang memutuskan tak lagi menyelenggarakan ajang tersebut mulai tahun depan menyusul pengakuan panitia bahwa mereka sering dimintai uang oleh oknum pejabat.

"Kalau ada pungutan-pungutan seperti itu kenapa tidak lapor ke saya. Kenapa EO tidak ada yang lapor? Kadang-kadang EO kita harus tanda tanya juga. Kalau kamu EO yang benar, sekarang ada gubernur dan wakil gubernur yang tidak nyolong uang, kenapa tidak lapor saja dinas mana yang mainin kalian," katanya di Balaikota Jakarta, Senin (9/6/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok ini lalu mengatakan, seharusnya, para EO itu harus melapor begitu ada indikasi penyelewengan.

"Kalau kebagian sih diam-diam semua kok. Sudah batal, gagal, baru lapor ke saya. Waktu saya tanya, ayo main bersih, ada yang ngomong 'bersih kan susah untungnya bos'," ujar pria asal Belitung itu.

"Kadang-kadang mulai ribut karena pembagian tidak merata. Terlalu berat baru teriak. Ya selama masih bisa nutupin ongkos, ya sudahlah. Cincai-cincai," katanya lagi.

Dikutip dari Today Nippon, perwakilan dari Sekretariat Festival Ennichisai, Emi Takeya, mengatakan adanya keterlibatan beberapa oknum pejabat yang meminta pungutan liar kepada mereka. Namun, Takeya tidak mau membuka identitas siapa saja yang meminta pungutan itu.

Menurut Takeya, pungli yang terjadi pada tahun ini di Ennichisai menjadi alasan kuat baginya untuk tidak melanjutkan lagi festival tersebut pada tahun depan. Padahal, Ennichisai merupakan festival yang telah digelar secara rutin sejak 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com