"Dalam dua hari (PRJ), kami sudah memperbaiki pagar sebanyak 4 kali. Kalau tidak percaya, tanya EO acara ini," kata Kepala Unit Pengelola Taman Monas Firdaus Rasyid, Rabu. Dia mengatakan, para PKL kerap memaksa masuk ke arena PRJ dengan menjebol pagar tinggi yang mengitari Monas.
Menurut Firdaus, para pedagang tersebut bahkan sempat mengancam pekerja yang mengelas pagar Monas. "Pagar sampai ringsek. Di sisi kandang rusa itu menjadi daerah yang sering dijebol PKL. (Pagar) itu sudah dilas karena dijebol PKL atau engselnya lepas. Mereka (PKL) juga merobohkan pagar," kata dia.
Petugas keamanan Monas, ujar Firdaus, sudah tak terhitung berapa kali harus berhadapan dengan PKL yang nekat menerobos taman tersebut. Kerap kali para petugas pun memilih mengalah, kata dia, untuk mencegah bentrokan.
Namun, lanjut Firdaus, teguran itu pun sering kali dianggap sebagai tantangan oleh para PKL. "Lo ngapain negor-negor gue?" ujar dia menirukan tantangan para PKL kepada petugas keamanan Monas. Dia mengatakan ada seorang tukang sulap yang bahkan tiap hari memicu keributan dengan para petugasnya.
Firdaus mengaku sudah melakukan banyak cara untuk menertibkan situasi di Monas. Satpol PP juga sudah dia mintai bantuan untuk merazia Monas setiap hari. Dia berencana melakukan tindakan lebih keras bersama aparat terkait keamanan Monas ini sesudah PRJ rampung. Untuk sekarang, dia mengatakan, pengelola Monas akan membiarkan para PKL masuk ke area PRJ.
Menanggapi komentar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengecam masih terus adanya PKL di Monas ini, Firdaus berkilah, bukan dia tak mampu mengatasi keberadaan para pedagang tersebut. Dia mengatakan, PKL di Monas sudah ada sejak lama tetapi tidak terekspos ramai seperti sekarang.
"Orang yang mengetahui Monas dari dulu sudah tahu kondisi PKL di Monas (sekarang) lebih baik dari sebelumnya. Secara jujur mereka bilang (Monas) lebih bersih. Semua yang terusik akan hal ini kesal dengan saya karena mereka ada kepentingan di dalamnya," kata Firdaus.
Firdaus pun mengajak masyarakat bersama-sama mewujudkan ketertiban umum di Monas. Menurut dia, Monas adalah sejarah hidup bangsa yang menjadi tanggung jawab bersama. "Tolong dibantu sama-sama, UPT ingin mewujudkan ketertiban ini bersama semua pihak. PKL yang sudah puluhan tahun kita tertibkan bersama," harap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.