Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, PMKS Bandel Jadi Incaran Pemkot Jakarta Selatan

Kompas.com - 18/06/2014, 14:56 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Ramadhan yang tinggal hitungan hari, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan siap membersihkan setiap lokasi strategis dari jangkauan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang menjamur di wilayah Ibu Kota Jakarta.

"Pencegahan ini kita lakukan di beberapa titik yang rawan PMKS, yaitu di Pejaten (Perempatan Republika) dan pertigaan Kalibata arah Taman Makam Pahlawan. Ada petugas kita yang bergantian jaga dari siang sampai malam di lokasi itu," ujar Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Abdurahman, Rabu (18/6/2014).

Abdurahman menambahkan, selain menunggu di titik rawan PMKS tersebut, para petugas pun berpatroli di lokasi berbeda. Seperti di daerah Satiabudi, Kuningan, Tanjung Barat, Arteri Pondok Indah, Pondok Pinang, Gandaria, Permata Hijau, kemudian di wilayah dan jalur protokol lainnya.

"Petugas kami yang berseragam dinas biru-biru muda itu berkeliling dan meninjau lokasi dengan melibatkan pula Satpol PP. Mereka ini merupakan petugas jangkauan dari titik-titik rawan PMKS yang 'membandel' supaya disapu bersih," ungkapnya kepada Kompas.com.

Dari data hasil penjangkauan PMKS jalanan sampai dengan pertengahan Juni 2014, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mencatat sebanyak 1.380 orang. Adapun dari total tersebut, terbanyak adalah golongan pengemis.

Untuk mengantisipasi tindakan 'kucing-kucingan' antara petugas dengan PMKS, maka, menurut Abdurahman, adalah mengubah waktu jaga petugas pada titik-titik rawan PMKS serta melakukan rutinitas patroli yang tidak terjadwal.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan telah menyiagakan 1.000 petugas gabungan dari Dinas Sosial DKI, Satpol PP DKI, dan Polda Metro Jaya untuk mengamankan Jakarta dari serbuan PMKS. Rinciannya, 300 personel dari dinas kebersihan dan 700 personel sisanya dari Satpol PP, dinas sosial, dan Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com