Pasalnya, orang-orang tersebut percaya bahwa kurma yang ditanam di halaman masjid ini merupakan kurma sakti.
"Ada yang datang dari Solo, Bogor, bahkan Medan juga ada jauh-jauh datang ke sini. Mereka ke sini mencari kurma yang memang panen di sini. Mereka percaya kurma itu bisa mempermudah mereka memperoleh keturunan," ujar Abdul Hadie di Masjid Al Barkah, Kamis (3/7/2014).
Abdul Hadie mengatakan, hal ini berawal saat salah satu media televisi datang ke masjid itu untuk meliput pohon kurma tersebut. Ketika melakukan peliputan, pewarta itu tidak meminta izin kepada DKM masjid dan langsung meliput.
Setelahnya, pewarta tersebut langsung mewawancarai salah satu jemaah. Jemaah tersebut malah mengatakan bahwa kurma tersebut sakti. Siapa pun yang memakannya akan mudah mendapatkan keturunan.
"Nah, wawancara itu disiarkan begitu saja tanpa ada konfirmasi dari DKM. Jadilah tersebar kabar bahwa itu kurma sakti. Apalagi kurma itu entah kenapa memang hanya tumbuh saat bulan Ramadhan saja," ujarnya.
Namun, Abdul Hadie menolak bahwa kurma tersebut dikatakan kurma sakti. Selama ini, jika ada masyarakat yang meminta, pihak masjid akan memberikan. Dengan syarat, masyarakat harus meminta izin terlebih dahulu dan memberikan infak kepada masjid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.