Di pintu VIP, para tamu undangan dapat masuk dengan mudah karena telah memiliki akses. Sementara itu, di pintu merah dan biru, antrean para relawan dan simpatisan mengular hingga pagar GBK.
Seorang pria menghampiri koordinator lapangan yang berjaga di pintu VIP untuk meminta masuk. Namun, koordinator lapangan tersebut menolaknya. Bukan karena pria tersebut bukanlah tamu undangan, melainkan karena ia membawa anak usia sekolah.
"Di bawah 17 tahun tidak boleh masuk, Pak. Sudah aturan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," ujar koordinator lapangan yang enggan disebut namanya.
"Saya dari Yogya lho, Pak," ujar pria itu memelas.
Koordinator lapangan itu kembali menolak. Pria itu beserta anak dan istrinya pun pergi meninggalkan pintu VIP.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, di pintu merah, anak-anak kecil bersama orangtuanya dibiarkan masuk dengan barisan terpisah.
Saat ditanya mengenai batasan usia pengunjung, panitia tidak tahu ada larangan masuk untuk anak-anak. "Boleh masuk, tetapi dipisahkan barisannya di sisi kiri," ujarnya.
Seorang pengunjung menyahut pertanyaan Kompas.com bahwa anak-anak semestinya tidak dilarang masuk karena menurutnya konser itu bukan dalam rangka kampanye.
"Ini kan bukan kampanye. Untuk hiburan saja. Enggak apa-apalah," sahutnya.
Di lapangan utama, terlihat para relawan dan simpatisan menyemut di depan panggung. Aparat kepolisian yang berjaga memperkirakan jumlah mereka mencapai 80.000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.