Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Targetkan 75 Persen Warga Jakarta Tidak Golput

Kompas.com - 05/07/2014, 23:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski targetnya di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 meleset, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI kembali menargetkan 75 persen warga ibu kota menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, mengatakan penetapan target tersebut seiring dengan antusiasme warga berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini.

"Optimis 75 persen warga tidak golput. Tapi, kalau bisa ya 80 persen warga memilih," kata Sumarno, di Jakarta, Sabtu (5/7/2014).

Ia mengatakan, kini, warga Jakarta kian pintar dan kritis mengetahui calon presiden dan wakil presiden mereka. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku politik mereka dan angka golput semakin ditekan.

Adapun jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilpres ini mengalami peningkatan dibanding saat Pileg. Bila di Pileg, jumlah DPT mencapai 7.001.520 pemilih, maka pada Pilpres meningkat menjadi 7.096.168 pemilih.

KPU DKI tengah menyebar undangan kepada warga Jakarta yang tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ia menargetkan, penyebaran undangan itu selesai pada Minggu (6/7/2014) esok.

Sementara itu logistik kebutuhan pemilu telah disebar ke tiap kelurahan. Logistik itu akan disebar ke Tempat Pemungutan Suara pada H-1 Pilpres 2014.

Ia memastikan, semua logistik telah dimasukkan ke dalam kotak suara yang telah digembok dan disegel. Penyegelan itu pun disaksikan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

"Kalau logistik untuk Kepulauan Seribu distribusinya lebih awal, karena kan kita lihat faktor cuaca dan geografisnya," kata Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com