Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan Bharada Rizky Masih Gelap

Kompas.com - 07/07/2014, 11:51 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polda Metro Jaya belum dapat menyimpulkan apa motif pembunuhan Bharada Rizky. Anggota Brimob itu dibunuh di dekat Halte Universitas Indonesia, Depok Selasa (1/7/2014) dini hari. Saat itu dia tengah menumpang taksi menuju Bandara Soekarno-Hatta untuk cuti ke kampung halamannya di Dusun Popohon Desa Sentul RT 03 RW 01, Purwodadi Pasuruan, Jawa Timur. Rizky dianiaya oleh 10 pelaku yang menggunakan lima sepeda motor. Mereka memaksa keluar Rizky yang tengah berada di dalam taksi.

Hingga kini polisi sudah memeriksa teman-teman satu peleton Bharada Rizky. Namun penyidik belum mendapatkan informasi yang signifikan guna mengungkap latar belakang tewasnya prajurit polisi itu.

"Enam anggota Brimob di kesatuan yang merupakan rekan dekat korban sudah diperiksa. Hasilnya belum ada informasi signifikan dari mereka," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Senin (7/7/2014).

Rikwanto mengatakan, di mess Kelapa Dua, korban baru tinggal sekitar tiga sampai empat hari. Sehingga belum banyak yang diceritakan oleh korban ke rekan-rekannya.

Pasca terpilih menjadi Tim Ekspedisi NKRI di Maluku, korban baru kembali pada 27 Juni 2014. Dan tinggal di mess hanya beberapa hari, lalu pada 1 Juli 2014 Rizky berniat pulang ke kampung halaman di Jawa Timur.

"Korban hanya cerita-cerita biasa dengan rekan-rekannya. Tidak banyak yang bisa digali. Ke depan akan ditelusuri juga soal masalah di ekspedisi, pacar, atau pihak lain," ujar Rikwanto. (Theresia Felisiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com