Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prajurit Bakar Juru Parkir Monas, TNI AD Berikan Uang kepada Korban

Kompas.com - 07/07/2014, 12:41 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal Unggul K Yudoyono mengatakan sudah memberikan bantuan kepada juru parkir Monumen Nasional (Monas), Yusri (47), yang dibakar oleh anggotanya pada Selasa (24/6/2014) malam. Unggul mengatakan, salah seorang prajurit telah memberikan langsung bantuan tersebut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

"Sudah menjenguk korban, sudah memberikan bantuan, bahkan bantuan itu lebih dari apa yang diminta keluarga korban pada waktu itu," ujar Unggul di Pusat Polisi Militer TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2014).

Sambil menegaskan penyatannya ke wartawan, Unggul memanggil seorang prajurit yang diketahui sebagai Komandan Detasemen Markas Corps Polisi Militer (Dandema CPM) Letnan Kolonel Muhamad Lutfi. Lutfi adalah prajurit TNI yang memberikan langsung uang tersebut kepada keluarga korban. "Iya, saya sudah berikan waktu itu," kata Lutfi kepada wartawan.

Unggul menambahkan, apabila ke depannya korban membutuhkan biaya tambahan, institusinya akan memikirkan pembiayaan lanjutan. "Kami sudah beri bantuan ke keluarganya. Kalau (kondisi korban) berkembang lagi, kami pikirkan kemudian. Saya tidak tahu juga bagaimana ke depannya jika memang ada biaya tambahan," kata Unggul.

Saat dikonfirmasi, Lutfi menuturkan bahwa pemberian bantuan dari TNI-AD tersebut telah diserahkannya pada Jumat (27/6/2014) sore. Saat itu, kata Lutfi, korban baru saja dipindahkan dari RSUD Tarakan ke RSCM. "Uangnya tuh tebal, saya tidak tahu jumlahnya," kata Lutfi sambil memperagakan tebalnya amplop dari TNI-AD. Lutfi mengatakan, bantuan tersebut diterima oleh perwakilan keluarga korban bernama Sofyan yang merupakan koordinator masyarakat Aceh di Bogor.

Yusri dibakar oleh anggota TNI bernama Pratu Heri Ardiansyah. Kejadian tersebut dilatarbelakangi kurangnya uang setoran yang diberikan Yusri kepada pelaku. Pelaku kesal, lalu membakar tubuh korban dengan menyiramkan bensin yang disimpan dalam botol air mineral. Pagi tadi, Pratu Heri resmi diberhentikan dengan tidak hormat dari keanggotaan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com