"Sudah menjenguk korban, sudah memberikan bantuan, bahkan bantuan itu lebih dari apa yang diminta keluarga korban pada waktu itu," ujar Unggul di Pusat Polisi Militer TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2014).
Sambil menegaskan penyatannya ke wartawan, Unggul memanggil seorang prajurit yang diketahui sebagai Komandan Detasemen Markas Corps Polisi Militer (Dandema CPM) Letnan Kolonel Muhamad Lutfi. Lutfi adalah prajurit TNI yang memberikan langsung uang tersebut kepada keluarga korban. "Iya, saya sudah berikan waktu itu," kata Lutfi kepada wartawan.
Unggul menambahkan, apabila ke depannya korban membutuhkan biaya tambahan, institusinya akan memikirkan pembiayaan lanjutan. "Kami sudah beri bantuan ke keluarganya. Kalau (kondisi korban) berkembang lagi, kami pikirkan kemudian. Saya tidak tahu juga bagaimana ke depannya jika memang ada biaya tambahan," kata Unggul.
Saat dikonfirmasi, Lutfi menuturkan bahwa pemberian bantuan dari TNI-AD tersebut telah diserahkannya pada Jumat (27/6/2014) sore. Saat itu, kata Lutfi, korban baru saja dipindahkan dari RSUD Tarakan ke RSCM. "Uangnya tuh tebal, saya tidak tahu jumlahnya," kata Lutfi sambil memperagakan tebalnya amplop dari TNI-AD. Lutfi mengatakan, bantuan tersebut diterima oleh perwakilan keluarga korban bernama Sofyan yang merupakan koordinator masyarakat Aceh di Bogor.
Yusri dibakar oleh anggota TNI bernama Pratu Heri Ardiansyah. Kejadian tersebut dilatarbelakangi kurangnya uang setoran yang diberikan Yusri kepada pelaku. Pelaku kesal, lalu membakar tubuh korban dengan menyiramkan bensin yang disimpan dalam botol air mineral. Pagi tadi, Pratu Heri resmi diberhentikan dengan tidak hormat dari keanggotaan TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.