Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Jalan Berlubang, Ahok Tagih Janji Kadis PU

Kompas.com - 08/07/2014, 14:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain mengeluhkan program kerja pembangunan infrastruktur yang tidak juga berjalan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga menyesali janji Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Manggas Rudi Siahaan yang tidak ditepati. Manggas menjanjikan jalanan Jakarta yang bebas lubang pada 2013.

"Dulu alasan kalau nambal lubang janji zero hole kan? Ini mah bukan zero hole lagi, tapi hole-hole-hole di mana-mana," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Kata dia, Dinas PU kerap beralasan terhambat proses lelang tender sebelum memperbaiki jalan. Kini, seluruh beton dan alat berat sudah terdaftar di e-catalog. Seharusnya, kata Basuki, janji itu segera terealisasi. Ahok mengatakan, Dinas PU hanya melakukan perbaikan jika ada keluhan warga.

Aspal dan beton yang dipakai Dinas PU untuk melapisi jalan pun bukan kualitas yang baik. Sebab, ketika hujan turun, lubang kembali menghiasi jalanan Ibu Kota. Selama lebih dari 20 bulan menetap di kediaman barunya di kawasan Pantai Mutiara, Ahok banyak menemukan lubang di sepanjang.

Akhirnya Ahok meminta Dinas PU segera menambal lubang-lubang di dekat rumahnya, tetapi tak kunjung ditambal. "Kemarin saya ngamuk-ngamuk di depan umum, baru ditambal jalannya," ujarnya. Lebih lanjut, kata dia, jalan lubang itu menyebabkan macet berkepanjangan, rusaknya kendaraan bermotor dan bus transjakarta, serta nyawa warga melayang.

Di Jakarta ada tiga klasifikasi jalan, yakni jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota. Basuki mengungkapkan, jika pemerintah pusat tidak kunjung menambal jalan nasional yang rusak, seharusnya Dinas PU DKI yang langsung mengambil alih memperbaikinya.

Hal itu misalnya di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. "Di sana banyak bus yang terbalik. Kalau (pemerintah) pusat tidak mau kerjain, langsung tambal saja. Pusing amat, mau tunggu mati berapa nyawa sampai kamu kerjain?" kata dia mengeluh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com