Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Usaha Beri Kompromi Politik

Kompas.com - 10/07/2014, 16:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dunia usaha di Jakarta dan sekitarnya memberikan kesempatan kepada warga merayakan pesta demokrasi. Untuk kedua kalinya dalam tahun ini, dunia usaha meliburkan karyawannya terkait kegiatan politik. Mereka rela menghentikan produksi dengan risiko ancaman pemesan produk.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri DKI Sarman Simanjorang mengatakan, penghentian produksi itu dilakukan sesuai dengan seruan pemerintah.

”Penghentian produksi selama pemilu berisiko terlambatnya pesanan. Namun, kami ingin memberikan kesempatan kepada semua pekerja menggunakan hak suaranya,” kata Sarman, Rabu (9/7), di Jakarta.

Di sentra industri garmen Kawasan Berikat Nusantara Cakung-Cilincing, Jakarta Utara, kerugian produksi sepanjang hari Rabu kemarin diperkirakan 22.500 dollar Amerika Serikat. Angka ini diperoleh dari omzet rata-rata harian yang berputar pada industri garmen di KBN Cakung-Cilincing.

”Jika pekerja yang diminta masuk mendapatkan uang lembur, tentu pengeluaran pengusaha bertambah dua kali lipat dari biasanya,” kata Sarman.

Terkait kondisi ini, Sarman meminta pemerintah ikut memahami kesulitan yang dialami kalangan usaha. Menurut Sarman, selain dua hari libur saat pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden, tahun ini hari libur bertambah seiring dengan penetapan Hari Buruh sebagai hari libur.

”Bertambahnya hari libur tahun ini membuat produksi menjadi terhenti lebih lama. Ada potensi ekonomi yang terpaksa hilang di hari libur itu,” kata Sarman.

Walaupun demikian, Sarman tidak mempersoalkan kewajiban meliburkan karyawan tersebut. Hanya dia meminta pemerintah ikut memahami kenyataan yang dihadapi kalangan usaha.

Bukan hanya di KBN Cakung-Cilincing, kegiatan industri juga terhenti di kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung Jakarta Timur, Cilandak Commercial Jakarta Selatan, dan kawasan industri Daan Mogot, Jakarta Barat.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Provinsi DKI Jakarta Adi Ariantara mengatakan, secara umum kegiatan perekonomian di pasar tradisional tidak terhenti. Hanya aktivitas perdagangan berkurang. Sebagian pedagang memilih berjualan setelah menggunakan hak suaranya. ”Distribusi pangan juga lancar, begitu pun stok pangan, tidak ada masalah,” kata Adi.

Suasana lengang

Meskipun sebelumnya para pedagang di sejumlah sentra perdagangan di Jakarta Barat berjanji akan membuka usahanya pada tengah hari, sampai menjelang maghrib kemarin, hanya satu dua gerai yang membuka usaha mereka.

Suasana lengang juga terlihat di Pasar Pagi Asemka, pusat perdagangan komputer, elektronik, listrik, dan bangunan di Lindetives, Hayam Wuruk, Glodok, dan Pancoran. Umumnya ruas Jalan Gajahmada-Hayam Wuruk, Pintu Besi, Pintu Kecil, Pintu Air, Perniagaan Raya, Pinangsia, Tubagus Angke, sampai Jalan Pangeran Jayakarta, terasa lega karena bebas dari okupasi pedagang kaki lima (PKL), parkir liar, serta kegiatan bongkar pasang barang.

Di kawasan tersebut, hanya ruas Jalan Asemka di bawah jembatan layang yang ramai oleh pembeli dan PKL alat-alat tulis, makanan dan minuman, mainan, bermacam aksesori tas, dan bermacam pakaian.

Di kawasan Pancoran, deretan toko obat cina terlihat tutup. Demikian pula deretan toko manisan dan pakaian di seberang deretan toko obat cina tersebut. Meskipun demikian, selasar deretan toko tersebut dipenuhi para PKL.

Di kedua lokasi, jumlah pembeli tidak sebanyak di hari-hari biasa. Areal parkir liar sepeda motor pun banyak yang kosong.

Arus lalu lintas kendaraan di Jalan KH Moch Mansyur yang biasanya macet, kemarin, terlihat lancar. Sekitar 80 deretan toko barang-barang plastik, tutup. Kegiatan bongkar-muat tidak ada. Tepian jalan yang biasanya dijadikan areal parkir liar sepeda motor ataupun mobil hari itu kosong.

Yang tampak ramai hanya Pasar Jembatan Lima yang dipenuhi para pedagang sayur dan beberapa pedagang pakaian. (WIN/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com