Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Siswa Tewas, Kepsek dan Wakepsek SMA 3 Setiabudi Dicopot

Kompas.com - 10/07/2014, 18:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun akhirnya memutuskan untuk memberhentikan Kepala SMA Negeri 3 Setiabudi, Ni Ketut Diah Chaerani dan Wakilnya La Ode Makbudu.

Mereka dicopot setelah dua siswanya tewas saat mengikuti kegiatan pencinta alam di Tangkuban Parahu, Jawa Barat. Dua siswa itu menghebuskan nafas diduga karena penganiayaan oleh para seniornya yang duduk di kelas XI.

"Besok, mereka (kepsek dan wakepsek) akan diberikan surat pemberhentian dari jabatannya," kata Lasro, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (10/7/2014). Lasro belum memutuskan akan dimutasi ke mana kepsek dan wakepsek itu. Bisa saja menjadi guru lagi ataupun menjadi staf Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Menurut Lasro, keduanya terbukti lalai dalam mengontrol muridnya melakukan kekerasan yang mengakibatkan nyawa siswa lainnya menghilang. Sementara dua guru pembimbing kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam di SMA Negeri 3 telah resmi dibebastugaskan pada Selasa (24/6/2014) lalu.

Kata Lasro, jajarannya secara lisan juga telah menyampaikan untuk memberhentikan sementara kegiatan pencinta alam di seluruh sekolah di Jakarta. "Kalau kegiatan pencinta alam di SMA 3 dan SMA 8 sudah dibekukan. Senin (14/7/2014), kami akan berhentikan sementara kegiatan pencinta alam di Jakarta, secara tertulis," kata mantan Kepala Biro Ortala DKI itu.

Arfiand Caesar Al-Irhami (16), siswa kelas X meninggal dunia pada Jumat (20/6/2014) di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan. Dia diketahui telah mengikuti pelatihan selama satu pekan di Tangkuban Parahu, Jawa Barat, untuk ekstrakurikuler pencinta alam.

Ditemukan banyak luka lebam dalam tubuh Arfiand. Lima senior Arfiand yang menganiaya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke Rutan Salemba dan Pondok Bambu. Selang beberapa waktu kemudian, Padian Prawiro Dirya (16) yang juga mengikuti kegiatan itu, meninggal dunia, karena digigit ular.

Baca juga: KPAI Panggil Pembina dan Pendamping Pencinta Alam SMA 3 Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com