Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Advokasi Jukir Monas Dibakar Akan Gugat Keluarga Pelaku

Kompas.com - 14/07/2014, 14:58 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Advokasi Masyarakat Aceh akan menggugat keluarga Heri Ardiansyah, pembakar Tengku Yusri (47), juru parkir di kawasan Monumen Nasional. Tim Advokasi Masyarakat Aceh merupakan pendamping keluarga Yusri.

"Kami akan minta Prajurit Satu (Pratu) Heri untuk bertanggung jawab secara materiil dan juga memberikan ganti rugi kepada keluarga almarhum," ujar Denni Mahesa dari Tim Advokasi Masyarakat Aceh, saat ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Senin (14/7/2014).

Denni mengungkapkan, Yusri meninggal pada Senin sekitar pukul 05.30 karena mengalami kesulitan pernapasan dan juga sulit buang air besar dan kecil.

Dokter, kata Denni, sudah menghubungi keluarga sejak pukul 5 pagi untuk memberitahukan keadaan Yusri yang terus menurun.

"Kami akan mencoba mencari keluarga pelaku untuk menyampaikan gugatan," ujarnya.

Denni pun akan meminta auditur Pusat Polisi Militer untuk merevisi ulang pasal yang dikenakan pada Pratu Heri, yaitu pasal 354 tentang Penganiayaan dan Pemberatan dengan hukuman maksimal 8 tahun menjadi pasal 355 ayat 2 tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Kematian dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.

"Agar hukuman yang diterima pelaku sesuai dengan perbuatannya terhadap almarhum, sehingga tidak mencurangi keadilan bagi masyarakat kecil. Karena lawan kami bukan masyarakat sipil, tapi dari militer," ujar Denni.

Sampai saat ini, Puspom TNI AD telah membiayai seluruh perawatan Yusri di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan biaya lebih dari Rp 30 juta.

Mereka juga mengurus semua keperluan keluarga dan jenazah Yusri, termasuk penerbangan dari Jakarta ke Medan menggunakan pesawat Garuda pukul 18.00 WIB. Yusri akan dikebumikan di kampung halamannya, Mon Geudeung, Lhokseumawe, Banda Aceh. (Baca juga: Keluarga Juru Parkir Terima Santuan Rp 10 Juta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com