Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengumuman Pemenang Pilpres, 10 Titik Masuk Jakarta Dijaga Ketat

Kompas.com - 21/07/2014, 14:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Sompie mengatakan, kepolisian mengerahkan 3.460 personel untuk mengamankan pengumuman hasil rekapitulasi suara nasional pemilu presiden, 22 Juli besok di Komisi Pemilihan Umum.

Ia menambahkan, pengamanan terbagi atas empat ring yang ditempatkan di dalam dan sekitar gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

"Pengamanan di KPU pusat dalam rangka rekapitulasi hasil pemungutan suara tingkat nasional, sama dengan pelaksanaan hari ini dan kemarin, artinya jumlah pasukan untuk dihibahkan dalam pengamanan KPU sebanyak 3.460 anggota. Itu dibagi empat ring," ujar Ronny saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/7/2014).

Ronny menuturkan, ring pertama merupakan ruang rapat pleno KPU di lantai dua. Ring dua adalah ruang lainnya di gedung KPU hingga halaman gedung. Ring tiga berada di area luar gedung KPU, yakni jalanan di sekitar KPU dengan radius 50 meter. Dan ring empat merupakan akses jalan menuju KPU mulai dari batas radius 50 meter ke arah Bundaran HI dan Tugu Tani.

Selain melakukan pengamanan di sekitar gedung KPU, Polri pun mencegah terjadinya aksi anarkistis massa dengan menempatkan 22.000 anggota di 40 titik yang tersebar di Jakarta.

Ronny mengatakan, titik pengamanan ditempatkan di tempat yang rawan aksi massa seperti gedung-gedung pemerintahan. "Itu sudah termasuk kantor Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu), Mahkamah Konstitusi, termasuk pengamanan rumah kandidat," ujarnya.

Polri juga mencegah datangnya massa dari luar Jakarta dengan menyekat akses masuk dari arah Jawa Barat dan Banten sebanyak sepuluh titik. Ia menambahkan, tujuh titik penyekatan di Jawa Barat dikawal oleh Polda Jawa Barat dan tiga titik penyekatan di Banten dikawal oleh Polda Banten.

"Sepuluh titik itu untuk penyekatan pencegahan agar massa tidak datang ke Jakarta," kata Ronny. Ronny tidak dapat menjamin besok tidak ada aksi massa yang meresahkan masyarakat, tetapi ia memastikan pengawalan yang dilakukan Polri telah maksimal.

Menurut dia, kalaupun ada kerusuhan, tidak akan terjadi di sekitar KPU karena pengamanan empat ring tersebut. "Antisipasinya itu mulai dari mereka berangkat, kami gagalkan dulu. Kami melakukan pencegahan, bukan menunggu," kata Ronny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com