Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Perjuangkan Prabowo-Hatta, Gerindra Enggan Bahas Pendamping Ahok

Kompas.com - 05/08/2014, 19:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Mohammad Sanusi, masih enggan menanggapi seputar nama yang masuk menjadi salah satu calon wakil gubernur DKI Jakarta. Sanusi dikabarkan akan mendampingi Basuki Tjahaja Purnama bila Gubernur DKI Joko Widodo resmi menjadi presiden.

Sanusi menegaskan bahwa partainya sampai saat ini masih fokus mengurus gugatan hasil pemilu kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Mahkamah Konstitusi.

"Partai Gerindra masih berkonsentrasi di MK untuk perjuangkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Belum ada nama calon. Kami masih konsen di MK," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu saat dihubungi, Selasa (5/8/2014).  

Sementara itu, Fraksi PDI Perjuangan tak membantah bahwa mereka akan mengajukan nama Wakil Ketua DPRD DKI Boy Sadikin. Hal tersebut disampaikan rekan sefraksi Boy, Prasetyo Edi Marsudi.

"Kemungkinan itu (majunya Boy Sadikin) sah-sah saja. Tapi, lebih pastinya tunggu saja keputusan resmi dari partai," ujar Prasetyo.

Munculnya nama Sanusi dan Boy pertama kali diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Ia memprediksi kemungkinan besar dua nama itu yang bakal diajukan oleh Gerindra dan PDI-P.

"Soal wakil urusan partailah itu. Kalau Sanusi dari Gerindra DPRD mungkin bisa terima. Kalau dari PDI-P saya belum tahu siapa, bisa saja Pak Boy. Tergantung partai mau ngajuin siapa. Sampai sekarang belum ada. Kalau saya yang penting jujur dan mau kerja sajalah," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balaikota Jakarta, tadi pagi.

Ahok memprediksi, apabila hanya ada dua nama dari PDI-P dan satu dari Gerindra, dapat dipastikan kandidat dari Gerindralah yang akan memenangkan voting di DPRD DKI.

Menurut Ahok, komposisi DPRD DKI periode baru yang nantinya akan menempatkan PDI-P sebagai partai dengan anggota terbanyak tidak menjamin calon dari partai berlambang moncong putih itu yang akan memenangkan voting.

Mekanisme pemilihan wakil gubernur adalah dua partai, yakni PDI-P dan Gerindra, menyepakati dua nama yang nantinya akan dipilih oleh seluruh anggota DPRD.

"Kalau PDI-P dua-duanya Gerindra enggak mau tanda tangan. Kalau satu-satu (Gerindra 1, PDI-P 1) voting di DPRD, bisa-bisa kalah PDI-P," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Pemilihan Wakil Gubernur DKI yang baru harus dilakukan apabila nantinya Gubernur DKI yang saat ini telah berstatus presiden terpilih, Joko Widodo, harus mengundurkan diri. Dengan mundurnya Jokowi, secara otomatis Ahok akan naik jabatan menjadi gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com