Pantauan Kompas.com, akses jalan menuju SMP 289 masih belum beraspal. Jalan berupa gundukan tanah berbatuan yang sulit dilewati, baik kendaraan roda empat ataupun roda dua. Apabila hujan deras, jalan ini akan becek, sehingga areal sekolah dipenuhi tanah merah.
Bila mengingat kembali setahun yang lalu, akses jalan ke sekolah tersebut juga pernah diperdebatkan oleh H Gubar, ketua RW setempat, dan sudah diselesaikan permasalahannya oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun, hingga aktivitas sekolah berjalan setahun, akses masuk menuju sekolah mangkrak pengerjaannya. Padahal akses jalan tersebut telah ditunggu oleh para siswa dan pengajar di sekolah. Para siswa dan guru pun terpaksa masih menumpang akses jalan permukiman milik H Gubar.
Eni Rosiani, Wakil Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 289, mengatakan, pihaknya sering berkirim surat ke Pemkot Jakarta Utara maupun ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai kejelasan pembangunan akses jalan. Namun, sampai saat ini masih belum ada kejelaaan kapan proyek tersebut dikerjakan.
"Kami sudah kirimkan surat ke Pemkot Jakarta Utara dan Dinas Pendidikan, tapi sampai saat ini surat kami belum dibalas," kata Eni saat ditemui di SMPN 289 pada Selasa (6/8/2014).
Eni menambahkan, meskipun belum mendapatkan kejelasan terkait pembangunan akses jalan, ia bersyukur mempunyai siswa yang memiliki semangat belajar yang tinggi. Bahkan, saat kondisi jalannya becek dan belok tanah, para siswanya tetap semangat ke sekolah.
Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono membenarkan bahwa pembangunan akses jalan ke SMPN 289 itu sudah lama mangkrak, hampir setahun. Ia pun, mengaku sudah menyampaikan masalah ini ke Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Utara dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Ia menjelaskan, belum mulainya pembangunan akses jalan tersebut akibat proses lelang yang belum juga selesai. Namun, sejauh yang ia tahu, pihak Dinas Pendidikan sudah menyerahkan syarat administrasi ke Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI Jakarta.
"Kami hanya bisa berharap agar pembuatan jalan bisa dilanjutkan kembali," kata Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.