Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC KRL Bogor-Tanah Abang Padam, Jonan Di-"bully" di Twitter

Kompas.com - 08/08/2014, 10:43 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Tanah Abang bermandi keringat karena pendingin ruangan kereta padam, Jumat (8/8/2014) pukul 07.10 WIB. Tidak hanya itu, ketika tiba di Tebet, semua penumpang dialihkan ke kereta lain karena kereta tersebut mengalami kerusakan teknis.

Hal tersebut menimbulkan kejengkelan pada diri penumpang. Imbasnya, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan menjadi bahan bulan-bulanan di media sosial Twitter.

"Saya tantang Ignasius Jonan naek KRL Bogor-Jakarta/Sudirman setiap jam 7-9 pagi selama 3 hari aja! Jadi Menteri???," kicau sebuah akun @juliusibrani pada hari ini, Jumat (8/8/2014).

"Untuk ke 2x nya keputusan gw naek krl salah!!!," ungkap akun @undee3000.

Sebenarnya keluhan pengguna KRL di Twitter sudah berlangsung beberapa hari ini sejak jadwal KRL sering terlambat dan kereta sering terjadi gangguan teknis.

"Sebelum kalian keracunan sampe mati dgn foto2 si Jonan, cobain dulu naik KRL deh biar tau kondisi nyata...," kata akun @codoix, Selasa (5/8/2014).

"bisa buat kereta ke Jawa jadi enak tapi buat KRL jadi 98% ga pernah on time akibat harus sharing jalur dan harus ngalah. Dalam 3 bulan mungkin cuma 2x ontime & ga ditahan.... CEO BUMN m* ***," ungkap akun @billly_luffy, Rabu (6/8/2014).

"KAI di bawah Jonan emang udah lebih baik. Saking baiknya, kalo kereta api telat, KRL yg angkut pekerja kantoran yg dikorbanin, ngalah disusulin," kata akun @pipitomimito, Senin (4/8/2014).

Ada pula akun yang menunjukkan pembelaan terhadap Jonan seperti berikut ini. "Tau fasilitas stasiun 5 tahun yang lalu? Pasti gak tau. Saya naik krl dari 1993, tau betul perbaikan di jaman jonan," kata akun @marfiadi, Selasa (5/8/2014).

Kompas.com mencoba menghubungi PT KCJ terkait fasilitas dan jadwal KRL, tetapi hingga saat ini belum ada jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com