Ibu rumah tangga itu adalah korban perampokan di rumahnya di Cikoneng, Pagelaran, Ciomas, Bogor, Rabu (13/8) pukul 09.00. Ia terluka parah di tangan dan kepala akibat melawan perampok.
Perempuan berperawakan sedang ini berani melawan saat seorang perampok merampas perhiasannya. Di satu sisi, perlawanan itu ”dibayar” dengan luka serius. Namun, di sisi lain, perampok gagal merampas perhiasannya. Pelaku bahkan digelandang warga ke kantor polisi.
Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Sonny Mulvianto Utomo mengungkapkan, tersangka adalah Maman S (43), pekerja bengkel las teralis besi di Ciomas. Pria bertubuh kekar itu kini ditahan. Neti dan Maman saling kenal. Beberapa hari sebelumnya, Maman menawari Neti agar memasang teralis pagar di rumahnya. Dalam pertemuan sebelumnya, Maman melihat Neti memakai perhiasan dan tergiur untuk memiliki harta benda itu.
Karena tergiur ingin merampas harta benda korban, Maman mencari cara bagaimana melakukan kejahatan. Pada Rabu pagi, saat suami Neti berangkat kerja dan anaknya berangkat ke sekolah, Maman pun beraksi.
Saat itu, Maman mendatangi rumah Neti untuk kembali menawari teralis pagar. Ketika situasi memungkinkan, Maman merampas perhiasan yang dikenakan Neti. Namun, perempuan ibu rumah tangga itu dengan gigih dan berani melawan.
Perkelahian itu jelas tidak imbang. Maman menyerang dengan senjata yang sudah disiapkan. Namun, Neti tidak mudah menyerah dan berkali-kali berteriak minta tolong. Nah, kegaduhan akibat percobaan perampokan dan suara minta tolong membuat tetangga berdatangan. Warga melihat Neti bersimbah darah, sedangkan Maman mencoba kabur. Untunglah warga sigap dan menangkap Mamang. Warga menghajarnya hingga babak belur.
Warga menghubungi petugas Polri sekaligus menolong Neti. Korban dibawa ke RSUD Kota Bogor karena fasilitas cukup lengkap dan jarak paling dekat dengan lokasi kejadian. Kelingking Neti putus. Beberapa giginya tanggal.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Ciomas Ajun Komisaris Luky B Irawan mengatakan, Maman masih diperiksa dan ditahan.
Kisah ini membuktikan masih ada warga yang berani melawan penjahat meski bertaruh nyawa. (Ambrosius Harto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.