Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Saya Proaktif Menyerahkan Mobil Sebelum Polisi Memanggil

Kompas.com - 01/09/2014, 19:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD dari Fraksi PPP Abraham "Lulung" Lunggana mengaku telah menyerahkan sendiri mobil Lamborghini miliknya ke Mapolda Metro Jaya. Menurut dia, proses penyerahan dilakukan pada Minggu (31/8/2014).

"Saya proaktif sebelum kepolisian memanggil saya. Saya sudah datang sendiri ke sana kemarin buat menyerahkan mobil beserta dokumen kelengkapan," kata Lulung, Senin (1/9/2014).

Lulung menjelaskan, tujuannya menyerahkan mobil sebelum pemanggilan adalah semata-mata untuk mempermudah kerja korps baju coklat itu. Sebab, kata dia, kepolisian harus meminta izin ke Kementerian Dalam Negeri terlebih dahulu apabila ingin memanggilnya.

"Saya ini kan anggota Dewan, jadi harus minta izin dulu ke sana," ujar anggota DPRD dari Dapil Jakarta Barat itu.

Lebih lanjut, Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu mengatakan bahwa pelat nomor B 1285 SHP dari mobil tersebut memang tidak terdaftar karena statusnya pelat sementara dari dealer. Lulung mengakui bahwa mobil tersebut merupakan milik dari salah seorang temannya.

"Jadi itu punya teman. Kemarin pas habis touring, langsung saya bawa ke sana (pelantikan DPRD). Lalu saya parkirkan," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Lulung mengendarai Lamborghini Gallardo warna hijau pada pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 di Gedung DPRD, Senin (25/8/2014). Namun, pihak kepolisian memastikan bahwa nomor polisi mobil itu, yakni B 1285 SHP, tidak terdaftar di Polda Metro Jaya. [Baca: Lulung Serahkan Lamborghini Miliknya ke Polisi]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com