Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Henk Ngantung Jadi Taman, RTH DKI Bertambah

Kompas.com - 08/09/2014, 13:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mengubah rumah mantan Gubernur DKI Jakarta Henk Ngantung menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar menjelaskan, pembangunan taman itu merupakan permintaan dari keluarga Henk Ngantung. 
 
"Jadi, anak-anak Pak Henk meminta agar DKI membeli lahan mereka dan dijadikan untuk RTH. Ini kan suatu ibadah, menambah persentase ruang hijau di Jakarta," kata Nandar kepada Kompas.com, di Balaikota Jakarta, Senin (8/9/2014). 
 
Meski tidak memberi tahu luas lahan secara detail, Nandar mengatakan, rumah Henk Ngantung cukup luas dijadikan RTH. Rencananya, di lahan itu akan dibangun sebuah taman interaktif, seperti Taman Menteng, Taman Suropati, Taman Langsat, dan lainnya, serta diberi nama Taman Henk Ngantung. Namun, taman itu belum dapat dibangun dalam waktu dekat ini.

Nandar menjelaskan, pembangunan taman baru dapat dibangun pada 2015 mendatang. Sementara itu, ia menargetkan, pembebasan lahan selesai akhir tahun ini.

Ada sekitar sembilan tahapan yang harus ditempuh dalam pembebasan lahan ini, misalnya proses ke Dinas Tata Ruang, Biro Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan lainnya.

"Sesuai aturan, tahun ini pembebasan lahannya selesai dan pembangunan taman dimulai dan cepat selesai, mudah-mudahan. Biro Tata Ruang, camat, dan lurah nanti yang akan memproses SK Gubernur dan membuat legal aspek pernyataan kalau lahan itu tidak bersengketa," kata Nandar. 

 
Selain itu, Pemprov DKI masih akan merundingkan peruntukan lahan itu bersama keluarga Henk Ngantung, seperti deal pembayaran lahan, pembongkaran rumah, serta peruntukan lahan apakah dikhususkan untuk pembangunan RTH atau juga untuk museum.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, almarhumah Hetty Evelyn Ngantung meminta kepadanya untuk mengubah rumah peninggalannya menjadi rumah seni budaya. Basuki mengaku telah menganggarkan pembangunan taman itu di APBD Perubahan 2014.

"Kita cuma dipesankan untuk membeli rumahnya, dijadikan taman Henk Ngantung. Kita sudah anggarkan untuk (pembangunan taman) itu. Saya tidak tahu apa lahan itu dibeli per besaran NJOP atau appraisal," kata Basuki. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan PKS Usulkan Anies untuk Pilkada Jakarta, Punya Segudang Prestasi saat Jadi Gubernur

Alasan PKS Usulkan Anies untuk Pilkada Jakarta, Punya Segudang Prestasi saat Jadi Gubernur

Megapolitan
Keluarga Korban Merasa Ada yang Janggal dalam Kecelakaan Maut di Basura Jaktim

Keluarga Korban Merasa Ada yang Janggal dalam Kecelakaan Maut di Basura Jaktim

Megapolitan
Motif Galang Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk: Sakit Hati karena Urusan Asmara

Motif Galang Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk: Sakit Hati karena Urusan Asmara

Megapolitan
Para Pekerja Takut Paru-paru Mereka Terpapar Debu Pelabuhan Tanjung Priok

Para Pekerja Takut Paru-paru Mereka Terpapar Debu Pelabuhan Tanjung Priok

Megapolitan
Motif Pembunuhan Imam Mushala di Kebon Jeruk: Pelaku Sakit Hati dan Dendam Selama 2 Tahun

Motif Pembunuhan Imam Mushala di Kebon Jeruk: Pelaku Sakit Hati dan Dendam Selama 2 Tahun

Megapolitan
Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Pekerja: Makan Aja Pakai Kuah Debu

Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Pekerja: Makan Aja Pakai Kuah Debu

Megapolitan
Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal, Dibuang di Tamansari Bogor

Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal, Dibuang di Tamansari Bogor

Megapolitan
Pemuda Tusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk, Polisi: Pembunuhan Berencana

Pemuda Tusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk, Polisi: Pembunuhan Berencana

Megapolitan
DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

Megapolitan
Jenazah Pria yang Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor Diotopsi

Jenazah Pria yang Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor Diotopsi

Megapolitan
Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Ojek Pangkalan yang Diduga Keroyok Pria di Stasiun Manggarai

Polisi Kantongi Identitas Ojek Pangkalan yang Diduga Keroyok Pria di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Dikeroyok Ojek Pangkalan saat Jemput Pacar di Stasiun Manggarai

Seorang Pria Diduga Dikeroyok Ojek Pangkalan saat Jemput Pacar di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Ahmed Zaki Klaim Telah Dapat Dukungan Masyarakat Buat Maju di Pilkada DKI 2024

Ahmed Zaki Klaim Telah Dapat Dukungan Masyarakat Buat Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Pengamat : Bakal Kerja Ekstra jika Tak Punya Modal Politik

Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Pengamat : Bakal Kerja Ekstra jika Tak Punya Modal Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com