Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Ammar, Bayi 6 Bulan Berperut Buncit dan Mata Menguning

Kompas.com - 09/09/2014, 10:44 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Kahfi Ammar Muttaqien, bayi yang pada 10 September lusa genap berusia 6 bulan, mengidap penyakit yang terbilang langka. Ammar divonis mengidap atresia bilier pada usia 4 bulan. Atresia bilier adalah gangguan fungsi hati karena empedu yang tidak berkembang normal sehingga aliran empedu tersumbat.

"Usia 2 bulan, badan dan mata Ammar kuning. Saya pikir ini anak kurang dijemur. Tapi, pas udah dijemur, enggak berubah juga. Akhirnya, saya bawa dia ke rumah sakit tempat dia dilahirkan," kata Romli, ayah Ammar, di kediamannya, Jalan Program Dalam 1 No 36 RT02/04, Cagar Alam, Pancoran Mas, Depok, Senin (8/9/2014) malam.

Dari rumah sakit tersebut, Ammar dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pada saat itu, usia Ammar sudah menginjak tiga bulan.

Romli menuturkan, berdasarkan keterangan dokter, apabila usia Ammar masih di bawah empat bulan, dokter dapat melakukan operasi kasa pada hati Ammar. Akan tetapi, hasil diagnosis hati Ammar untuk memastikan penyakit yang diderita Ammar baru keluar ketika Ammar baru menginjak 4 bulan.

"Ya, sudah saya ambil langkah transplantasi hati meskipun biayanya hampir 1 miliar," kata Romli.

Operasi transplantasi hati Ammar membutuhkan dana sebesar Rp 900 juta. BPJS, menurut Romli, sudah berjanji akan menanggung sebesar Rp 200-300 juta dari total biaya operasi. Sisanya, Romli berjuang dengan dibantu oleh tim Relawan Hati untuk Ammar.

"Relawan dari UI, PKPU, Zakat Sukses, dan sebagainya. Alhamdulillah saat ini terkumpul Rp 385 juta," kata guru kelas 3 SD IT Al-Fatih tersebut.

Romli menuturkan, tenggat waktu untuk pengumpulan dana tersebut adalah Oktober, bulan depan. "Kalau kondisi Ammar darurat, Oktober harus sudah dioperasi," kata ayah tiga anak tersebut.

Romli melanjutkan, saat ini sudah ada 18 orang yang bersedia mendonorkan hatinya untuk Ammar. Biaya untuk mengetes kecocokan hati pendonor dengan hati Ammar ialah Rp 1,8 juta per orang.

"Saran dari BPJS sih agar semua pendonor itu didaftarkan BPJS biar saya enggak berat nanggung biayanya," katanya.

Selain biaya tersebut, Romli pun saat ini tengah memikirkan biaya penyembuhan pasca-transplantasi Ammar kelak. "Awalnya, saya cuma fokus cari dana buat transplantasi, tapi pas dokter bilang recovery-nya seumur hidup, saya jadi mikirin. Tiap bulan, obatnya itu butuh Rp 3-4 juta. Itu seumur hidup," kata Romli.

Oleh karena itu, ia berharap ada sponsor yang menanggung biaya penyembuhan Ammar.

Sepanjang perbincangan bersama Kompas.com, suara batuk Ammar terdengar. Bayi dengan berat 6,3 kilogram tersebut perutnya mulai terlihat membuncit, selain mata dan tubuhnya yang menguning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com