Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beraksi Sejak 2013, Komplotan Curanmor Ini Dibekuk

Kompas.com - 11/09/2014, 13:17 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Reserse Mobil Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk kawanan pelaku pencurian bermotor (curanmor) yang beraksi di Jakarta dan Tangerang, Kamis (11/9/2014).

Para pelaku menggunakan senjata api berupa pistol dan juga membawa senjata tajam saat beraksi.

Penangkapan pelaku berawal dari laporan empat warga yang mengaku telah kehilangan sepeda motor, yakni warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Larangan, Kota Tangerang, Tamansari, Jakarta Barat, dan warga Kembangan, Jakarta Barat.

Laporan tersebut dari tahun 2013 sampai 2014. Dari penangkapan tujuh orang pelaku itu, polisi mendapatkan beberapa senjata api berikut pelurunya.

Alat itu yang digunakan pelaku saat beraksi apabila ketahuan oleh pemilik atau warga sekitar. "Realitasnya (pelaku) tak segan menembak dan menganiaya korban," kata Kasubdit Tahbang/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Konisaris Besar Didik Sugiarto.

Selain menggunakan senjata api dan tajam, para pelaku menargetkan terlebih dahulu kendaraan mana yang mau dicuri. Setelah itu, mereka merusak lubang kunci motor dengan kunci "T".

Setelah berhasil dicuri, motor dijual kepada orang lain dengan harga yang relatif lebih murah. Saat ditangkap, seorang pelaku berinisial AB (28) memberikan perlawanan sehingga ditembak aparat dan meninggal di tempat.

Sedangkan enam pelaku lainnya yaitu WYD (20), MRS (42), AS (31), HDR (20), NH (37), dan AJ (24) ditahan di Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Keenam pelaku yang telah ditahan dikenakan pasal 363 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara, pasal 1 ayat 1 UU Nomor 12/Drt/1951 dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara maksimal 20 tahun, dan pasal 481 KUHP dengan kurungan maksimal tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com