"Jakarta ini RI 3, Bos! Daerah Khusus Ibu Kota. Masa cuma jadi pembantu RI 1?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan bahwa ia bersama Joko Widodo berkomitmen untuk menyelesaikan segala permasalahan Jakarta. Meskipun nantinya Jokowi menjadi presiden, Basuki meyakini, hubungan DKI dengan pemerintah pusat semakin baik.
Jokowi pun tidak menawarkan kursi menteri bagi Basuki, dan memintanya fokus merealisasikan program unggulan Jakarta. "Makanya saya tinggalkan di Jakarta untuk menyelesaikan program unggulan selama tiga tahun ini. Jadi, enggak ada (tawaran menteri) itu," kata Basuki.
Isu yang santer mencuat adalah Basuki dicalonkan menggantikan posisi Gamawan Fauzi sebagai menteri dalam negeri (mendagri). Di beberapa polling kandidat, Basuki juga diunggulkan menjadi mendagri.
Basuki mengaku tidak ditawari dan tidak berminat duduk di posisi mendagri, meski mendagri memiliki wewenang untuk merevisi kembali pasal pemilihan kepala daerah oleh DPRD setempat pada RUU Pilkada.
Pada sisi lain, Basuki mengapresiasi langkah mendagri yang mulai pro pada pilkada langsung. "Kami mesti tunjukkan bahwa rakyat itu yang menentukan perwakilan, sudah diputuskan MK juga saat reformasi dulu. Perwakilan itu adalah pemilihan langsung, bukan melalui broker, yaitu DPRD," kata mantan anggota Komisi II DPR RI itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.