Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Didesak Nikah, Biro Jodoh Jadi Solusi

Kompas.com - 15/09/2014, 09:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Seseorang yang gajinya mencapai puluhan juta rupiah sebulan, tidak menjamin mudah mencari calon pasangan hidup. Solusinya, selain harus banyak bergaul, mencari calon pendamping hidup bisa melalui biro jodoh online.

Salah satu anggota biro jodoh online yang mencari calon pendamping hidup adalah Susanto (bukan nama sebenarnya). Laki-laki 32 tahun ini menjadi anggota biro jodoh setelah didesak agar segera menikah oleh orangtuanya.

"Kamu sudah bekerja, umurmu juga sudah matang, tapi kok enggak nikah-nikah. Terus nanti mau dikemanakan uang hasil kerjamu? Untuk apa kerja keras kalau tak punya keluarga," demikian kata-kata yang selalu terngiang di telinga Susanto.

Kata-kata orangtuanya inilah yang membuat Susanto stres dan berpikir keras untuk segera mencari calon pendamping hidup. Ayahnya mengucapkan hal itu empat bulan lalu usai makan malam di rumahnya di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

Susanto memikirkan desakan orangtuanya itu sekitar tiga bulan. Di bulan keempat, tepatnya awal Agustus lalu, lelaki bertubuh besar ini memilih menjadi anggota biro jodoh online. Dia kemudian mendaftar di www.birojodohglatik.com, sebuah biro jodoh online di Jakarta yang berdiri sejak tahun 2003.

Tak tanggung-tanggung, Susanto memilih status member 'Excellent', sebuah status dengan harga (iuran) termahal di situs biro jodoh itu. Iuran di biro jodoh tersebut termurah Rp 1 juta dan termahal Rp 5 juta, hingga mendapatkan pasangan hidup.

Pekerjaan dan keuangan Susanto tergolong lumayan mapan. Dia bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan swasta. Gajinya mencapai Rp 12 juta per pekan atau sekitar Rp 48 juta sebulan. Tapi, ia tetap kesulitan mencari calon pendamping hidup. Karakter Susanto yang pendiam mungkin kurang menarik bagi perempuan.
(Harian Warta Kota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com