"Situasi kami (Emil dan Basuki) kan berbeda ya, Pak Ahok kan punya kartu anggota (Gerindra), kalau saya tidak (punya kartu anggota Gerindra). Saya ini kebetulan profesional yang diusung Gerindra (jadi wali kota)," kata Emil, di Balaikota Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Rencananya, Emil akan bertemu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo untuk membahas perbedaan pendapatnya mengenai pemilihan kepala daerah oleh DPRD. [Baca: Tolak Pilkada oleh DPRD, Ridwan Kamil dan Ahok Saling Menguatkan]
Saat menyambangi Basuki di Balaikota, Emil mengaku turut membicarakan revisi RUU Pilkada selama kurang lebih 45 menit. Apabila pilkada dilaksanakan tidak langsung, Basuki dan Emil tidak akan bisa mendapatkan jabatan seperti sekarang ini.
"Pemilihan langsung kan sudah berjalan, pilpres kemarin juga merupakan pemilihan langsung. Jadi, tinggal menyempurnakan saja, tidak usah (sistem pemilihan)-nya dibalik lagi ke awal," kata Emil.
Secara pribadi maupun secara asosiasi, Emil pun telah menolak revisi RUU Pilkada. Ia menggerakkan kepala daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) untuk menolak pemilihan kepala daerah oleh DPRD.
"Jadi, sekarang serahkan kepada situasi masing-masing pemerintah kota saja. Alhamdulillah, kalau legislatif di Bandung kondusif," ujar Emil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.