Ini karena pihak sekolah belum dapat menjelaskan secara detail kesalahan siswanya sampai harus dikeluarkan. "Ada salah satu anak yang dikeluarkan yang saat kejadian bullying sedang terkapar demam, sakit demam berdarah dia," kata perwakilan Komite SMAN 70, Oki, di depan sekolah, Rabu (17/9/2014).
Karena alasan tersebut, Oki dan orangtua lainnya mempertanyakan bagaimana mungkin anak yang sedang terkapar melakukan bullying. "Pihak sekolah harus jelas menjelaskan kesalahan siswa," kata dia.
May, orangtua PE, salah seorang murid yang dikeluarkan, pun mempertanyakan hal yang serupa. Apalagi, menurut dia, putranya tidak pernah memiliki masalah di sekolah.
"PE berprestasi, maka saya berhak dong untuk menanyakan kenapa sampai dia dituduh melakukan bullying," ujar May.
Ia juga menyayangkan pihak sekolah yang tidak mau menghadirkan korban ataupun saksi kunci ke hadapan orangtua siswa yang dikeluarkan. Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com belum dapat menemui pihak sekolah karena tidak diizinkan masuk. Wakil kepala sekolah pun enggan berkomentar saat dihubungi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.