Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Tolak Eksepsi 4 "Cleaning Service" JIS

Kompas.com - 17/09/2014, 16:15 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak eksepsi yang disampaikan empat terdakwa kasus kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS), Rabu (17/9/2014). Penolakan terhadap eksepsi keempatnya yang berprofesi sebagai petugas kebersihan, yakni Zainal Abidin, Agun Iskandar, Virgiawan Amin, dan Syahrial, dibacakan di PN Jakarta Selatan.

"Hari ini, hakim menolak eksepsi yang kami ajukan," kata pengacara Agun Iskandar dan Virgiawan Amin, Patra M Zen, kepada wartawan seusai sidang di PN Jaksel, Rabu (17/9/2014).

Patra mengatakan, hakim menilai eksepsi telah masuk materi perkara. Materi eksepsi yang diajukan ke pengadilan adalah perihal pencabutan berita acara perkara (BAP); hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Pondok Indah, dan SOS Medika; serta dugaan adanya penekanan dan penganiayaan saat pembuatan BAP beberapa waktu lalu.

Patra mengatakan, materi eksepsi ini diajukan karena ada beberapa bukti medis yang tidak dimasukkan ke dalam BAP. Penasihat hukum juga menilai ada hal yang janggal. "Memang katanya berdasar visum RSPI ada nanah, tetapi nanah ini tidak ada hasil lab-nya, apa benar karena pencabulan atau yang lain," ujarnya.

Sidang ini akan dilanjutkan pada Rabu (24/9/2014) mendatang untuk mendengarkan keterangan para saksi.

Awalnya, hakim meminta agenda sidang, yaitu mendengar kesaksian para saksi lain, dilangsungkan pada Rabu ini. Pasalnya, ibu korban, TH, selaku saksi pelapor telah hadir di persidangan. Namun, Patra meminta agar hakim menundanya sampai minggu depan dengan alasan membutuhkan persiapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com