Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2014, 06:43 WIB
KOMPAS.com - Saemangeum Sea Wall di Korea Selatan yang berlokasi di pantai barat daya semenanjung Korea merupakan tanggul terbesar di dunia dengan panjang 33,9 kilometer.
Tembok ini menghubungkan dua tanjung dan memisahkan Laut Kuning dan bekas muara Saemangeum.

Inilah tanggul yang ingin dijadikan contoh bagi pembangunan turap raksasa di teluk Jakarta. Dinding ini pula yang dikunjungi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di sela kunjungannya ke Korea Selatan, pekan lalu.

Empat tahun

Pada 1991, pemerintah Korea Selatan mengumumkan rencana pembangunan turap Saemangeum itu. Pelabuhan industri di daerah Gunsan, 270 kilometer di barat daya Seoul, menjadi lokasinya.

"Butuh dana sekitar 2 triliun won (untuk pembangunan), ditambah 220 miliar won untuk penguatan tanggul dan sekitar 1,31 triliun won untuk mengubah daerah pasang surut menjadi waduk dan tanah garapan yang subur," sebut siaran pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea, Senin (22/9/2014).

Dalam rupiah, total dana untuk turap raksasa Korea Selatan tersebut setara lebih dari Rp 40 triliun. Hasilnya adalah 400 kilometer persegi lahan pertanian dan waduk air tawar. Rampung dibangun pada 2006, turap ini memiliki tembok sepanjang 500 meter, yang dibuka bagi publik pada 27 April 2010. Panjang turap tersebut memecahkan rekor Afsluitdijk di Ijsselmeer, di Belanda.

Selain menyediakan lahan pertanian dan waduk, pembangunan tanggul itu pun mewujudkan areal baru untuk pemukiman, pusat penelitian, kawasan industri, kawasan pembangkit energi, wilayah ekologi, dan lahan multifungsi. Siaran pers KBRI itu menyebutkan pula rencana pemerintah Korea Selatan menjadikan lahan baru itu untuk salah satu atraksi wisata.

Kunjungan Basuki

Basuki mengunjungi turap raksasa ini pada Jumat (19/9/2014), sebelum menghadiri pembukaan Asian Games XVII dan penandatanganan kesepakatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII.

Dalam kunjungan itu, Basuki didampingi oleh Duta Besar ndonesia untuk Korea, John A Prasetio. Mereka disambut oleh Gubernur Bidang Politik Provinsi Jellabukdo, Lee Hyoung-Kyu, beserta perancang dan pengelola turap.

"Kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung proyek Saemangeum, untuk mendapat gambaran, penjelasan, dan kemungkinan pelaksanaan proyek yang sama di DKI Jakarta," kata siaran pers yang sama.

Proyek Saemangeum tersebut, pada awalnya disebut dirancang untuk memperluas wilayah pertanian padi bagi penyediaan pangan di masa mendatang. Namun, seiring perkembangan zaman dan terwujudnya swasembada pangan di Korea Selatan, peruntukan lahan Saemangeum juga menjadi kawasan industri, manufaktur, riset, energi, dan ekologi.

Dalam pertemuan itu, pengelola Saemangeum pun menyatakan bersedia membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait kawasan Teluk Jakarta, berdasarkan pengalaman dan teknologi yang dimiliki. Namun, Basuki disebut menjelaskan tentang beda kondisi dasar laut, tanah, dan hidrologi kawasan Saemangeum dan Jakarta.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com