Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Udar Sudah Kaya Sebelum Jadi Kadishub

Kompas.com - 25/09/2014, 16:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Udar Pristono, Eggi Sudjana, menganggap tuduhan Kejaksaan Agung bahwa kliennya terlibat tindak pidana pencucian uang (TPPU) tidak berdasar.

Eggi mengatakan, lonjakan kenaikan harta yang dimiliki oleh Udar berasal dari warisan dari orangtua dan mertuanya.

Menurut Eggi, Udar merupakan anak dari salah seorang perwira tinggi TNI, sementara istrinya adalah anak tunggal dari salah satu pengusaha yang memegang hak pengelolaan hutan untuk hutan tanaman industri.

"Jauh sebelum Pak Udar jadi kepala dinas, dia sudah relatif kaya. Karena dia anak dari ajudan Jenderal Ahmad Yani yang tentunya mendapat warisan-warisan. Dan dia menikahi anak pengusaha HPH yang tentunya juga punya warisan yang banyak. Jadi keturunan orang kaya," ujar Eggi, di Jakarta, Rabu (25/9/2014).

Eggi memaparkan, pada awal pernikahan, keluarga Udar memiliki kekayaan senilai Rp 7 miliar. Harta tersebut, kata dia, kemudian digunakan untuk jual beli properti, dan membangun rumah kontrakan di kawasan Cempaka Putih.

"Itu kan penghasilan halal yang enggak ada urusan dengan Dishub. Jadi mengapa Pak Udar dituduhkan untuk kasus korupsi, padahal dia tidak ada mengambil uang sedikitpun Darimana jaksa bisa membuktikan kalau Pak Udar mengambil uang," ujar Eggi.

Karena itu, Eggi menantang pihak kejaksaan untuk menunjukan "aliran dana kotor" yang diterima oleh Udar. "Kalau pencucian uang artinya kan ada uang kotornya kan. Coba tunjukan. Kalau Pak Udar nerima dari pengusaha, tunjukan siapa pengusahanya. Periksa dong pengusahanya. Jangan nuduh-nuduh sembarangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com