Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Terdakwa Kasus di JIS Nilai AK Tidak Derita Herpes

Kompas.com - 29/09/2014, 15:09 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Agun Iskandar dan Virgiawan, terdakwa kasus kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS), Patra M Zein, berpendapat bahwa korban (AK) tidak menderita penyakit herpes.

Hal itu disampaikan usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (29/9/2014) sore. Sidang tersebut menghadirkan seorang saksi ahli, yakni dokter anak dari klinik SOS Medika, Narain Punjabi.

Narain bersaksi, kata Patra, tidak pernah memberitahu TH (ibu AK) bahwa anaknya menderita herpes. "Dalam keterangan saksi tadi ada dua yang penting. Yang pertama dokter ini tidak pernah menyampaikan kepada si ibu bahwa si anak menderita penyakit seksual menular," tutur Patra kepada pewarta.

Menurut Patra, dalam kesaksiannya Narain menyatakan dia menginformasikan kepada TH anaknya mengalami gejala penyakit cacar air, yang memang mirip dengan gejala herpes.

Patra mengaku semakin meragukan pernyataan TH dalam kesaksiannya di pengadilan pekan lalu yang menyebutkan anaknya sudah kena herpes dari awal.

Keterangan lain yang disampaikan Narain adalah tidak adanya pemeriksaan lanjutan yang membuktikan bahwa AK benar mengidap herpes. TH bersama suaminya hanya memeriksakan AK satu kali di sana, yang hasilnya hanya memperlihatkan gejala cacar air atau herpes.

Ditemui terpisah usai sidang, Narain menolak berkomentar lebih lanjut. Dia hanya menuturkan telah bersaksi dan memberikan keterangan terkait hasil visum AK.

"Sudah disampaikan tadi, maaf saya tidak bisa bicara lebih banyak," kata Narain yang terlihat sedikit bergegas meninggalkan pengadilan. Sidang kasus JIS akan dilaksanakan kembali, Rabu (1/10/2014) dengan agenda yang masih sama, yakni mendengarkan keterangan saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com