Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Beli Tiket via "Online", Ternyata Sea World Stop Operasi

Kompas.com - 01/10/2014, 15:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengunjung merasa kecewa dengan penutupan Sea World, Ancol, Jakarta Utara. Beberapa dari mereka sengaja datang ke tempat rekreasi itu untuk merayakan ulang tahun anak.

Salah satunya Yusac Wisnu Prabu, warga Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Yusac berniat merayakan ulang tahun pertama anaknya, Riu (1).

Alih-alih menyenangkan anak di momen ulang tahun, Yusac terpaksa menelan kecewa karena ternyata tempat rekreasi itu tak buka. [Baca: Ini Sengketa yang Membelit Ancol sehingga Wahana Sea World Ditutup]

"Kami kaget karena enggak boleh masuk. Padahal, ke sini mau merayakan ulang tahun anak," kata Yusac, di pintu masuk kendaraan menuju Sea World, Rabu (1/10/2014). Padahal, keluarga ini telah memesan enam tiket secara online.

Mereka merasa tertipu dengan pembelian tiket online karena tidak ada informasi Sea World ditutup. Terlebih lagi, untuk masuk Ancol, dia sekeluarga yang menggunakan mobil telah membayar biaya total Rp 170.000. [Baca: Ancol Tutup Wahana Rekreasi Sea World, Ini Sebabnya]

"Kalau ditutup seharusnya jangan jual tiket di online dong. Kami masuk sudah banyak juga. Di depan pintu masuk Ancol tidak ada pengumuman kalau Sea World ditutup," ujar Priadi, salah satu anggota keluarga lainnya.

Dodi (36) juga bernasib sama. Pria asal Pamulang, Tangerang Selatan, ini berniat mengunjungi Sea World untuk merayakan ulang tahun anak. Namun, ia tak mengetahui bahwa Sea World ditutup. "Kecewa saja. Saya datang ini sama istri, anak, jauh dari Pamulang. Kami ke sini mau rayakan ulang tahun anak," ujar Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com