Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemantau CCTV Tol Tak Lihat Ada Mobil Hotman Saat Kecelakaan Truk JNE

Kompas.com - 06/10/2014, 19:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas penjaga kamera pengawas Circuit Closed Television (CCTV) dari pengelola Tol Wiyoto Wiyono menyatakan tak melihat mobil Lamborghini milik Hotman Paris Hutapea dalam rekaman kecelakaan di kilometer 17 tol tersebut pada Minggu (5/10/2014).

"Petugas kami lihat tayangan real time di CCTV ada kecelakaan tunggal mobil boks Delvan. Posisi mobil boks itu sudah terguling di antara lajur satu dan dua," kata Manager Divisi Pelayanan dan Pemeliharaan PT PT Citra Marga Nusaphala Persada, Bagus Medi Suarto, di kantornya, Senin (6/10/2014).

Awalnya, kata Bagus, petugas lapangan PT CMNP mengetahui ada kecelakaan pada pukul 05.18. Saat itu, petugas patroli sedang berada di jalur yang berlawanan dengan lokasi kecelakaan, yaitu di rute yang mengarah ke Tanjung Priok.

Petugas, ujar Bagus, melihat truk yang terguling di jalur sebelah. Petugas di lapangan itu lalu mengontak petugas kamera pengawas.

Posisi truk saat terguling, kata Bagus, sisi kanan kendaraan berada di aspal dan bagian kiri menghadap ke atas. Dari tayangan itu, lanjut dia, petugas tak melihat mobil Hotman yang bernomor B 999 NIP.

"Di tayangan CCTV tidak ada mobil itu. Hanya ada mobil boks terguling di tol," ujar Bagus. Menurut dia, petugas kamera pengawas cuma melihat seseorang tergeletak di aspal di lokasi truk yang terguling itu. "Orang yang tergeletak itu belakangan diketahui adalah sopir mobil boks," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com