Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bu E'et Meminta MCK dan Pengobatan Gigi kepada Jokowi

Kompas.com - 09/10/2014, 19:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo memilih menggunakan waktu pidatonya untuk berbincang dengan warga, dalam acara Munas I kelompok relawan Pos Raya di Gedung Trisula, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2014).

Jokowi meminta masukan dari masyarakat untuk pemerintahannya kelak. Salah satu warga yang angkat suara dalam pertemuan itu adalah Ibu E'et, warga Kali Pasir, Menteng, Jakarta Pusat.

E'et mengaku sebagai ibu rumah tangga yang nyambi sebagai buruh cuci untuk para tetangga. Berikut kutipan perbincangan antara Jokowi dengan E'et.

"Sebulan dapat uang berapa?" tanya Jokowi. "Gopek (Rp 500.000), Pak," jawab E'et. "Wah, buat apa saja itu duit gopek? Kira-kira ada saran ndak untuk pemerintahan saya?" lanjut Jokowi bertanya.

E'et tidak menjawab tanya Jokowi soal penggunaan pendapatannya. Namun, dia menitipkan harap dan pinta untuk pemerintahan Jokowi.

"Kalau memang rumah (warga) dibongkar, diberikan (pengganti) yang layak, rusun yang bagus," harap E'et. Dia adalah warga bantaran Kali Ciliwung.

Pada Oktober 2014 ini, Pemprov DKI Jakarta menormalisasi kali itu. Permukiman yang ada di bantaran kali Ciliwung pun digusur.

Warga yang bermukim di sana bakal dipindahkan ke rumah susun Komarudin, Cakung, Jakarta Timur. "Ya, nanti saya urus. Tunggu dipindahkan ya. Lalu apa lagi?" ujar Jokowi.

"Kalau bisa warga yang enggak digusur di sana dikasih MCK (mandi cuci kakus) yang bagus, Pak," timpal E'et.

"Loh, tunggu, tunggu, tunggu, presiden kok ya disuruh urusin MCK ya?" sela Jokowi. Sontak, tawa pun meledak dari sekitar seratus peserta Munas.

Di tengah tawa yang begitu meriah, E'et mengajukan pinta yang lain. E'et meminta bantuan Jokowi untuk pengobatan giginya.

"Ada satu lagi, Pak. Gigi saya sakit. Sudah dua tahun nih enggak bisa makan enak," ujar E'et. "Ya sudah, besok ke kantor saya, diobatin sama dokter gigi saya," ujar Jokowi sembari meminta ajudan mencatat identitas E'et.

Di akhir perbincangan itu, Jokowi mengatakan bahwa rakyat membutuhkan sesuai yang riil dari pemerintah. Terkadang, lanjut Jokowi, pemerintah hanya mengurus hal-hal besar, sementara pada saat bersamaan mengabaikan kebutuhan rakyat yang sederhana.

"Menurut saya hal-hal kecil inilah yang prinsip bagi pemerintah. Yang gede-gede bisa jalan sendirilah. Masalah kecil harus tetap diurus," ujar Jokowi.

Kehadiran Jokowi di acara itu adalah sebagai pembicara. Dalam kesempatan itu, relawan juga memberikan saran kepada pemerintahan yang baru. Interaksi antara Jokowi dengan warga pendukungnya itu membuat suasana Munas menjadi meriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Megapolitan
UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Megapolitan
Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com