Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Terima Surat dari Ahok soal FPI

Kompas.com - 10/10/2014, 12:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya telah menerima surat dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada pukul 11.00 WIB. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, surat yang dikirim Ahok berkaitan dengan persoalan demo Front Pembela Islam (FPI) akhir-akhir ini.

"Ya memang tadi baru saja pukul 11.00 ada surat masuk dari Pemprov DKI Jakarta yang ditandatangani Pak Ahok," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/10/2014).

Rikwanto mengatakan, dalam surat itu, Ahok meminta tolong kepada polisi untuk mengusut dalang dari demo-demo FPI yang terjadi beberapa kali, baik di Balaikota maupun Gedung DPRD DKI Jakarta.

Ahok juga meminta polisi untuk mencari tahu latar belakang dari unjuk rasa yang ricuh tersebut. Rikwanto mengatakan, polisi pasti akan menyelidiki hal tersebut walau tanpa diminta oleh wakil gubernur.

Saat ini, polisi masih menyelidiki dugaan soal dalang unjuk rasa. Selain itu, polisi juga masih mencari tahu latar belakang unjuk rasa mereka seperti bagaimana massa dari luar Jakarta dapat berkumpul untuk ikut unjuk rasa, atau mengenai kejelasan senjata-senjata, seperti batu dan tongkat, yang sengaja dibawa oleh FPI.

"Polda Metro sendiri tanpa diminta pasti lakukan penyidikan dan penyelidikan," ujar Rikwanto. Sebelumnya, FPI sempat beberapa kali mengadakan aksi unjuk rasa "Tolak Ahok" di DPRD DKI Jakarta.

Pada unjuk rasa terakhir, demo berlangsung ricuh. Dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh pada Jumat lalu, 16 polisi terluka, termasuk Kepala Polsek Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Polisi Putu Putera Sadana.

Atas peristiwa itu, polisi sudah menahan 16 anggota FPI dan 2 koordinator unjuk rasa, yaitu Novel Bamu'min dan Shahab Anggawi. Polisi sebenarnya menangkap 20 anggota FPI, tetapi kemudian melepaskan empat di antaranya karena mereka masih di bawah umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com