Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Muda Dijadikan Umpan Perampokan

Kompas.com - 15/10/2014, 14:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pemuda bersama teman perempuan mereka bersekongkol merampok seorang mahasiswa Fauzan (19), di Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (13/10) malam. Pelaku mengaku jadi korban, tetapi setelah diselidiki terungkap ketiganya berkomplot merampok mobil Fauzan, Honda Jazz B 8912 IL warna perunggu.

Para pelaku, yaitu Wisnu (19), Fauzi (19), dan teman perempuan mereka, Eca (20), adalah pekerja pialang valuta asing di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Saat dimintai keterangan di Polsek Pulogadung, Selasa (14/10), pelaku mengaku nekat merampok untuk menutupi utang yang kini ditanggung Wisnu sebesar Rp 100 juta akibat nasabahnya bangkrut dan utang judi yang ditanggung Fauzi sebesar Rp 8 juta.

Eca mengatakan, perampokan itu telah dirancang Wisnu dan Fauzi sejak sepekan lalu. Mulanya Eca diminta sebagai umpan untuk memperdaya seorang nasabah pria, tetapi Eca menolak karena tak terbiasa melayani om-om.

”Fauzi yang terus memaksa saya menjadi perantara mereka untuk memperdaya om-om itu, tetapi tetap saya tolak. Alasan Fauzi, rencana jahat itu semata solidaritas terhadap Wisnu yang sedang terlilit utang cukup banyak,” kata Eca.

Belakangan, Fauzi membidik salah satu teman Wisnu di jejaring media sosial, yaitu Fauzan. Dengan mengandalkan kemolekan Eca, berdasarkan skenario yang dibuat Fauzi, Wisnu mengajak Fauzan bertemu untuk memperkenalkan Eca. Lewat pertemuan itu, para pelaku mengeksekusi perampokan yang telah mereka rencanakan.

Persekongkolan pelaku ini sempat tak tercium karena pelaku mengaku sebagai korban.

Perampokan itu terungkap setelah mobil Honda Jazz milik korban menabrak trotoar di Jalan DI Panjaitan arah Cawang, Jakarta Timur. Kecelakaan itu terjadi lantaran salah seorang pelaku, Fauzi, tak mampu mengendalikan kemudi setelah korban keluar dari mobil dan berteriak rampok. Akibat kecelakaan itu, Fauzi melarikan diri karena takut dikeroyok massa.

Di tempat kejadian, kepada penyidik, Wisnu mengaku telah mengalami perampokan dan pelaku perampokan telah melarikan diri. Hanya penyidik menaruh curiga karena Wisnu memberikan penjelasan yang janggal.

”Karena curiga, kami meminta telepon seluler para saksi, Wisnu dan Eca. Dari pesan singkat di telepon mereka, ditemukan rencana persekongkolan jahat mereka,” kata seorang penyidik.

Dari keterangan Wisnu dan Eca, penyidik Polsek Pulogadung dapat menangkap Fauzi yang berlindung di rumah pacarnya di Jati Warna, Bekasi.

Eca mengungkapkan, sesuai dengan skenario perampokan yang dirancang Wisnu dan Fauzi, pada Senin sore dia dan Wisnu berangkat ke Rawamangun untuk menemui korban. Sebelum bertemu korban, Wisnu dan Eca menitipkan sepeda motor yang mereka tumpangi di RS Persahabatan. Kemudian keduanya menuju Seven Eleven di jalan Pemuda untuk menemui korban.

Korban yang datang dengan mengemudikan Honda Jazz warna perunggu mengajak Wisnu dan Eca jalan-jalan. Kesempatan itu dimanfaatkan Eca untuk memberi tanda kepada Fauzi bahwa dia dan korban siap berangkat.

Tandanya, dengan membuka pintu mobil sehingga lampu dalam mobil menyala. ”Untuk buka pintu mobil, saya beralasan ingin muntah. Saat buka pintu itu, Fauzi datang dan berpura-pura sebagai perampok sambil menodongkan pisau,” kata Eca.

Untuk meyakinkan aksinya sebagai perampok, Fauzi mengambil telepon seluler dan dompet milik Eca. Kemudian, Fauzi baru menodongkan pisau ke korban yang sedang mengemudikan mobil. Bahkan, untuk menggertak korban, Fauzi menghujamkan pisau beberapa kali ke jok mobil.

Korban yang merasa terdesak atas perbuatan pelaku, kemudian berpura-pura sesak napas. Atas perintah Fauzi, korban diminta menepikan mobil di pinggir Jalan DI Panjaitan. Saat itu pula korban berteriak rampok. Mendengar teriakan itu Fauzi melompat ke kursi sopir untuk mengambil alih kemudi, dan langsung tancap gas.

Korban pun berusaha mempertahankan mobilnya dengan bergelayut di wiper mobil. Korban pun sempat terbawa laju mobil hingga 200 meter, dan kemudian terlempar ke trotoar. Sementara Fauzi terus berusaha memacu gas sehingga menabrak beberapa sepeda motor yang melintas, hingga mobil itu menabrak trotoar.

Menurut Kepala Polsek Pulogadung Komisaris Muhamad Nasir, ketiga pelaku dijerat pasal 365 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan ancaman 12 tahun penjara. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com