Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PRT Pembunuh Anak Majikan Disebut Punya Kelainan Jiwa

Kompas.com - 28/10/2014, 15:50 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kartinah alias Sartinah alias Tinah (23), pembantu rumah tangga yang diduga menjadi pelaku penganiaya Jason, anak majikannya, disebut memiliki kelainan jiwa. Informasi tersebut diperoleh penyidik dari tetangga Tinah yang berada di Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Keterangan sementara menunjukkan, pembantu (Tinah) pernah mengidap semacam gangguan jiwa," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, Selasa (28/10/2014). [Baca: PRT Pembunuh Anak Majikan Sempat Berkemas Sebelum Kabur]

Banjarnegara adalah kampung halaman Tinah. Namun, keluarga Tinah sendiri menyebutkan bahwa dia pergi ke Jakarta dalam kondisi sehat dan baik. Adapun dugaan polisi soal gangguan jiwa pada Tinah, menurut Heru, masih harus terus didalami.

Polisi akan mencari tahu apakah memang dulu Tinah pernah terkena gangguan jiwa, atau sampai sekarang masih memiliki gangguan jiwa, dan kemungkinan muncul kembali pada diri Tinah. [Baca: Diduga Menganiaya Anak Majikan hingga Tewas, PRT Ini Menghilang]

Polisi kini juga masih berupaya untuk mencari tahu mengenai keberadaan Tinah, yang diduga kuat menyebabkan Jason, warga Bekasi, meninggal dunia. Tim penyidik sudah menggandeng orang dekat Tinah, yang disebut sebagai pacarnya, AM, dalam pencarian tersebut.

Sementara itu, AM menuturkan tidak ada yang aneh saat pertama bertemu dengan Tinah. "Kata orang istimewanya (pacar), dia (Tinah) normal-normal saja," ujar Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com