Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Kirim Pengacara untuk Bela Penghina Jokowi

Kompas.com - 31/10/2014, 10:46 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPR RI Fadli Zon menepati janjinya menjenguk keluarga penghina Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi di rumahnya, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (31/10/2014) pagi.

Dalam kunjungannya pagi ini sekitar pukul 09.20 WIB, Fadli ditemani oleh pengacara pribadinya, Paramita Ersan. Fadli langsung menemui orangtua MA (23), yakni UD (50) dan MR (48). Dalam pertemuan tersebut, dia pun berjanji akan membantu proses hukum yang tengah dialami oleh MA.

"Yang menyangkut hukum akan kami bantu dengan ditangani pengacara," ujar Fadli kepada Kompas.com.

Pengacara Fadli nantinya akan mengupayakan penangguhan penahanan MA dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya yakni kondisi MA yang disebutkan tengah depresi dan sakit saat ditahan di Mabes Polri.

Kader Partai Gerindra itu pun berjanji akan menambahkan kuasa hukum apabila masih diperlukan. Untuk semua jasa kuasa hukum dari Fadli, tidak akan dipungut biaya sama sekali.

"Gratis. Saya kira banyak yang mau bantu ibu ini, pengacara-pengacara pro bono," tambah dia.

Fadli banyak bertanya seputar kehidupan dan keseharian MA sebelum ditahan polisi. Dia juga menengok kondisi rumah MA dan tempat MA tidur.

Setelah pukul 09.45 WIB, Fadli beserta UD dan MR sudah berangkat ke Mabes Polri. Fadli akan menemani kedua orangtua MA menjenguk MA menjelang jam besuk nanti, yakni jam 11.00 WIB.

Setelah itu, Fadli akan menemui Kabareskrim untuk menanyakan perihal laporan serupa tentang penghinaan terhadap calon presiden saat pemilu, yang sampai saat ini belum diproses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com